Mohon tunggu...
Wiwi Widiastuti
Wiwi Widiastuti Mohon Tunggu... Guru - Hijab Traveler

Penulis novel "Merajut Cinta di Atas Sajadah Jingga", antologi “Dekapan Hangat Ibunda”, antologi “Dermaga Hati”, antologi "Belajar dari COVID-19", antologi "Permata Khatulistiwa", antologi "Guru Takdir Terindah dalam Hidupku", beberapa judul puisi, cerpen, dan artikel. Saya senang membaca dan menulis puisi, novel, juga traveling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sedalam Lautan Doa

25 Januari 2023   22:03 Diperbarui: 25 Januari 2023   22:15 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedalam Lautan  Doa

Meski waktu terus berlalu
Tapi rasa itu terus menggebu
Beribu musim silih berganti
Namun harapanku tak kan pernah terhenti
Meski mata tak pernah bertatap pandang
Rinduku padamu tak bisa hilang

Dalam desiran ombak yang terus menambah jarak
Cintaku padamu tak pernah terserak
Bertahun-tahun aku mengarungi samudera
Hatiku berlabuh kepadamu jua

Untukmu yang kini berada di tepi daratan
Salam rinduku selalu dari tengah lautan
Bagiku menaklukan kapal pesiar,

tak semudah menaklukkan hatimu yang membuat jantungku berdebar

Maafkan aku, jika namamu selalu kupinjam
Dengan lirih kusebut di sepertiga malam
Maafkan aku diam-diam dirimu terus kukagumi
Meski wajahmu tak pernah jelas kuketahui

Izinkan aku terus mengenalmu, mengetahui siapa dirimu, dan membaca kisahmu
Sampai saatnya tiba, sedalam lautan doa

Namamu selalu ku jaga, hadirmu menjadi nyata

Sukabumi, 25 Januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun