Mengulas pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2 November silam, saat mantan Presiden keenam RI ini memberikan konferensi pers terkait aksi 4 November lalu, masih menyisakan sebuah kejanggalan.
Ada satu statemen yang perlu diulas bahwa SBY sempat mengatakan dirinya telah menerima berbagai informasi salah satunya intelijen, terkait dengan dugaan adanya peran kelompok kepentingan politik yang mempolitisasi isu dugaan penistaan agama oleh Ahok.
Badan Intelijen Negara
Badan Intelijen Negara atau yang dikenal dengan BIN merupakan salah satu institusi negara yang penuh akan rahasia dan kemisteriusan yang konon selalu bergerak dibalik layar.
Menelaah pada perannnya, berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2011 Pasal 4, BIN berperan melakukan upaya pekerjaan, kegiatan, dan tindakan untuk mendeteksi dini dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan terhadap setiap hakikat ancaman yang mungkin timbul dan mengancam kepentingan dan keamanan nasional.
Sudah dipastikan bahwa BIN selaku salah satu lembaga superpower di Indonesia, pasti mengetahui segala bentuk kegiatan aksi 4 November baik pra maupun pascanya.
Pertanggungjawaban Badan Intelijen Negara
Berdasarkan Pasal 42 Ayat 1 dan 2 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2011 menyatakan bahwa setiap laporan dan pertanggungjawaban Intelijen Negara disampaikan secara tertulis kepada Presiden.
Hal tersebut jelas tertulis secara gamblang sehingga dapat menjawab pernyataan mantan Presiden SBY yang jelas menekankan bahwa dirinya telah menerima informasi yang bersumber salah satunya adalah intelijen.
Hal yang patut dipertanyakan adalah kebenaran terkait pernyataan SBY mengenai sumber informasi yang dia peroleh dari intelijen? Apabila benar, sungguh naif Badan Intelijen Negara karena telah menduakan Presiden Jokowi selaku Panglima tertinggi Intelijen Indonesia saat ini.
Jika dinalar dan dilogikakan secara normal, kecil kemungkinan bahwa BIN akan membelot dari kewenangan Presiden Jokowi, karena jelas bahwa pengangkatan Budi Gunawan menjadi Kepala BIN sedikit banyak adalah peran Presiden Jokowi.