Mohon tunggu...
Witsandz
Witsandz Mohon Tunggu... Administrasi - Lebih mudah tidur larut malam dibandingkan bangun pagi.

Tulisan lainnya ada di blog www.bacaanreceh.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menghayal Gara-gara Stok Air Minum Galon Habis

23 Oktober 2021   15:26 Diperbarui: 23 Oktober 2021   15:32 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Keluarga kami terbiasa mengkonsumsi air minum kemasan dalam bentuk galon. Di rumah, selain yang terpasang di dispenser, ada 3 galon yang menjadi cadangan.

Suatu saat, karena tidak sempat menghubungi toko dekat rumah yang menjual galon, kami kehabisan air minum. Kebetulan pas hari minggu dan tokonya tutup.

Akhirnya terpaksa jalan ke depan kompleks untuk beli di minimarket yang ada disana.

Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi kalau kami segera menghubungi (biasanya lewat pesan WA) toko untuk pesan air galon seperti biasa.

Tapi ya sudahlah, sekalian cari cemilan ke mini market depan.

Nah, berkaca pada kejadian itu, tiba-tiba kepikiran atau lebih tepatnya berkhayal tentang jual-menjual air galon ini.

Pelanggan Punya Kebiasaan Yang Terukur Dan Penjual Punya Basis Data Nomor Kontak Pelanggan

Sudah lazim jika sebuah rumah tangga memiliki lebih dari 1 botol galon air minum. Umumnya ditujukan agar stok air minum tidak sampai habis terutama ketika dibutuhkan. Saya sendiri punya 4 botol galon air. Kalau anda punya berapa?

Itu artinya konsumen air minum dalam galon yang berasal dari rumah tangga sudah terbiasa membeli dan merencanakan pembelian air minum dalam galon secara berkala.

Ada yang membeli cukup 1 botol galon setiap beli, ada juga yang sekalian 2 atau 3 botol galon sekaligus. Di keluarga kami rata-rata setiap 5 hari selalu pesan 2 galon air minum.

Itu dari sisi konsumen atau pelanggan. Yang mana bisa dihitung dan diukur siklus belanjanya. Baik itu jumlah maupun interval waktu yang dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun