Mohon tunggu...
Wita Utari
Wita Utari Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang belajar menulis.

Action speak louder than words.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Toxic Positivity: Berpikir Positif Tidak Sesederhana Itu

22 Maret 2021   07:21 Diperbarui: 22 Maret 2021   14:42 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apa Itu Toxic Positivity ?

Toxic positivity adalah kondisi dimana kalimat-kalimat bernada positif yang diungkapkan seseorang, yang malah akan menjadi racun bagi mereka yang menerimanya. Kalimat-kalimat tersebut akan membawa kita seolah-olah kita tidak boleh merasakan sedih, apapun yang sedang terjadi. Keadaan seperti itu jika berlarut-larut akan berdampak pada kesehatan mental kita. 

Menurut psikologi, dengan kita mengeluarkan emosi negatif seperti marah, bersedih, menangis dan sebagainya justru dibutuhkan manusia untuk menjadi lebih kenal dan jujur terhadap perasaan yang sedang kita rasakan serta mengenal solusi apa yang sebenarnya terbaik untuk dirinya. 

"Toxic positivity is the assumption, either by one's self or other, that despite a person's emotional pain or difficult situation, they should only  have a positive mindset or my pet peeve term"

-- Dr. Jaime Zukerman, a clinical psychologist in Pennsylvania, specializes ini among other things, anxiety disorders and self-esteem.

Jurnal penelitian ilmiah National Library of Medicine yang berjudul "Stress generation, avoidance coping and depressive symtoms". Mendefinisikan Toxic Positivity sebagai penerapan berlebihan dari keadaan bahagia dan optimis dalam semua situasi. Hal ini dapat mengakibatkan penyangkalan emosi manusiawi kita.

Ketika Toxic Positivity digunakan untuk menutupi atau membungkam perasaan kita, hal itu malah bisa menjadi racun. Sebenarnya tidak semua hal dalam hidup kita akan menjadi pengalaman yang positif. Terkadang hal buruk bisa terjadi, dan sebenarnya tidak apa-apa untuk menjadi tidak apa-apa. 

Toxic Positivity ini mengacu pada konsep bahwa setiap manusia harus berfikir dan bersikap positif terhadap apapun yang terjadi dalam hidupnya. Padahal, toxic positivity ini membuat kita lupa bahwasanya manusia diciptakan tidak hanya dengan emosi positif, namun juga dengan emosi negatif yang keduanya perlu kita realisasikan.

Toxic Positivity datang dalam dua bentuk yang berbeda :

Toxic Positivity yang kamu alami dari seseorang atau diberikan oleh seseorang.

Toxic Positivity yang kamu berikan kepada diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun