Mohon tunggu...
Wita Anriani Sinaga
Wita Anriani Sinaga Mohon Tunggu... Penulis - Seniman lukis & Matematikawan

Tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Si Pejuang Sesuap Nasi Edisi Hari Buruh Internasional di Era Industri 4.0

1 Mei 2021   12:35 Diperbarui: 1 Mei 2021   12:42 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tepat dihari ini 1 Mei yang merupakan peringatan kepada para buruh di seluruh dunia yang dikenal dengan My Day. Mengapa hari buruh di peringati? Apakah makna dari hari itu?

Hari buruh memiliki sejarah di balik itu cikal bakal munculnya hari ini dimulai dari rentetan perjuangan kelas pekerja di Eropa setelah terjadinya revolusi industri, tepatnya di Perancis pada tahun 1790. Pada masa itu, para buruh mendapat perlakuan yang dianggap tidak manusiawi. Salah satunya lantaran dipaksa untuk bekerja hingga 16 jam dalam sehari.

Di beberapa tempat bahkan ada yang mencapai 19 jam sehari. Hampir seluruh bagian negara di Eropa menerapkan jam kerja penuh namun dengan gaji yang minim. Para buruh tidak mendapatkan fasilitas yang layak sehingga mereka merasa hak-hak mereka direbut oleh para perusahaan.

Para buruh frustasi akan hal tersebut dan muncullah solidaritas diantara para buruh  maka terbentuklah serikat buruh, mereka menuntut gaji dan hal mereka dikembalikan dengan melakukan demonstrasi . Namun pemerintah menentang hal tersebut karena menyebabkan kerusuhan dan dianggap pembuat onar sehingga harus dibubarkan.  
 
Namun perjuangan mereka tidak terhenti, semakin banyak terbentuk serikat buruh diberbagai negara dan terjadilah mongok besar-besaran pekerjaan pada tanggal 1 Mei 1886. Hari itu para buruh melakukan aksi berdarah dan kelam dengan banyaknya korban meninggal baik aparat maupun para buruh saat itu.

Bagi para buruh mereka merela nyawa mereka menjadi korban sebagai pejuang hak-hak para buruh di berbagai belahan negara yang ada di dunia. Setelah tiga tahun setelah aksi itu terjadi akhirnya Kongres Sosialis Internasional mengakui secara resmi pada tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.

Namun bagi kita pemuda di Era Industri 4.0 apakah arti hari 1 Mei ini? Bila dilihat dari kacamata kemajuan teknologi saat ini sudah banyak pekerjaan yang digantikan oleh para robot dan teknologi ciptaan manusia. Hingga akhirnya kita dapat melupakan hari yang penuh darah juang para pekerja yang mati-matian memperjuangkan hak-haknya demi sesuap nasi bagi keluarga mereka dirumah.

 Apakah robot dan teknologi pernah berjuang seperti para buruh saat itu? Akankah para robot bisa melakukan aksi penuh hikuk pilih seperti dahulu?  Begitu mudahnya hal tersebut mengganti tempat para pekerja yang luar biasa bersaja. Merekalah yang berkontribusi dalam kehidupan kita karena semua kebutuhan kita didapat dari keringat dan usaha mereka diberbagai perusahaan masing-masing. Bila para pendahulu kita yang mati dimedan perjuangan melihat kondisi kita saat ini pastinya sangat sedih dan kecewa.


Tak dapat dipungkiri kemajuan IPTEK dan kemerosotan ekonomi yang tak seimbang membuat manusia terlalu menikmati hidupnya masing-masing tanpa sadar ada hal yang sangat berharga telah pudar dan berlahan menghilang. Akankah sesuap nasi itu kita dapatkan lagi saat kekuatan robot menguasai dunia? Moral dan jiwa pemuda saat ini tidak seperti para pendahulu kala yang memiliki jiwa patriotisme dan solidaritas yang penuh perhatian terhadap satu sama lainnya.

Sekarang para pemuda generasi milenial terlalu sibuk dengan gadget ditangan mereka, yang menjadi mereka dikuasai dan melupakan perjuangan para buruh yang memperjuangkan berbagai hal hingga hari ini pun ada.

Para pemuda yang sehat dan kuat apakah kalian masih memiliki jiwa seseorang pekerjaan? Tidakkah kalian memikirkan apa yang akan terjadi setelah beberapa tahun kedepan dengan kemajuan IPTEK ini? Apakah kalian masih memiliki posisi sebagai pekerja yang mampu mengalahkan kehebatan para robot yang sudah dirakit secanggih mungkin?

Berhentilah menghabiskan masa muda mu dengan hal yang sia-sia, mungkin saat ini kalian bersenang-senang dengan kenikmatan yang diberikan oleh teknologi. Lihat lah apa yang akan terjadi kedepan dengan teknologi yang menjerat mu kedalam dunia lain itu. Perangkap terselubung dalam motif yang menguntungkan bagi mu saat ini tidak untuk dimasa depan. Ketergantungan mu akan itu menjadikan mu budak tak bernilai seperti nasib buruh dimasa dahulu.

Dan akan sia-sia semua perjuangan para buruh kita. Bangkit lah sadarkan dirimu kenikmatan ini merupakan salah satu trik yang merusak mindset otak kita secara berlahan - lahan. Jadilah salah satu pemuda yang menghargai perjuangan para buruh dan menjadi tameng penerus bangsa dengan jiwa yang sehat dengan pikiran yang jernih. Jangan biarkan dirimu dibodohi oleh apapun juga baik itu teknologi maupun hal lainnya. Karena masa depan dunia ini ada pada tangan para pemuda.

Salam Pemuda dan Pemudi Indonesia
Wita Anriani Sinaga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun