Mohon tunggu...
wisnu yogaswara
wisnu yogaswara Mohon Tunggu... -

seorang pembela kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Life is A Single Blow (Big Bang Theory Analysis)

11 Desember 2016   19:13 Diperbarui: 11 Desember 2016   19:18 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah anda familiar dengan teori Big Bang? Big Bang teori menjelaskan bahwa kehidupan alam semesta dimulai dengan satu buah ledakan besar, ledakan unsur-unsur pembangun alam semesta yang memampat meledak dan menciptakan alam semesta, namun saya akan memberitahu anda sebuah rahasia, tahukah anda bahwa Bing Bang masih berlangsung hingga saat ini? Ya, kehidupan hanyalah bagian dari proses ledakan itu sendiri dan kita berada didalamnya yang artinya alam semestahanyalah satu ledakan besaryang mempunyai akhir dan kehidupan yang ada didalam merupakan proses ledakan itu sendiri.

Panas Alam Semesta

Keberadaan panas di alam semesta menjadi kunci penemuan teori Bing Bang. Dahulu unsur-unsur yang memampat rapat sangatlah panas. Setelah unsur-unsur yang menyatu itu tidak dapat mempertahankan kemampatannya, maka meledaklah dan partikel-partikel yang menyebar yang terbentuk dari unsur-unsur tersebut mulai mendingin dan mengerak dengan tetap mempertahankan inti panasnya. Inti yang terbentuk dari ledakan unsur-unsur tersebut dapat kita sebut dengan massa. 

Semakin besar massa maka semakin besar kekuatan dalam melengkungkan ruang dan waktu yang artinya semakin besar gaya tarik (gravitasi) yang dimilikinya. Massa yang besar menarik massa yang kecil seperti massa matahari menarik massa bumi dan planet-planet lainnya yang mempunyai massa yang lebih kecil. Begitu pula matahari tertarik oleh massa yang lebih besar.  Mengapa bumi dan planet lain terus berputar mengelilingi matahari begitu pula matahari mengelilingi massa yang lebih besar? Karena kita masih berada dalam proses ledakan Big Bang. Dan kapan ledakan itu akan berakhir? Saat alam semesta kehilangan panasnya.

Hilangnya Panas Dari Alam Semesta

Bila diibaratkan alam semesta itu seperti lautan luas. Kejadian Big Bang sama dengan kejadian pusaran air dimana panas dari gunung merapi didalam laut atau panas lainnya menyebabkan air laut yang memiliki suhu yang lebih dingin menuju ke suhu yang lebih panas sehingga menyebabkan pusaran air. Pusaran air terus terjadi hingga panas yang menyebabkan pusaran tersebut hilang atau melemah sehingga keadaan air laut menjadi tenang kembali. 

Begitu juga dengan alam semesta, ketika panas menghilang dari inti semesta yang sangat panas mulai kehilangan panas sehingga tidak dapat mempertahankan kestabilannya dan kemudian semesta pun menjadi stabil. Stabilnya alam semesta dapat kita namakan dengan peristiwa kiamat. Galaksi yang terdiri dari gugusan planet yang berada didalam lautan tersebut akan mulai terombang-ambing dilautan yang luas dan saling bertubrukan satu sama lain. Ledakan Big Bang selesai, alam semesta pun berakhir.

Inti Alam Semesta

Inti Alam Semesta merupakan titik dimana Ledakan terjadi. Inti tersebut dari waktu ke waktu kehilangan panasnya dan suatu hari tidak dapat mempertahankan pusaran dalam ruang dan waktu. Jadi disini dapat dikatakan ada dua gaya yang bekerja yaitu gaya gravitasi dan gaya anti gravitasi. Gaya gravitasi mempertahankan pusaran alam semesta sementara gaya anti gravitasi merupakan gaya yang terjadi dalam proses ledakan (Big Bang). 

Pada saat ini Gaya Gravitasi  lebih besar daripada Gaya Anti Gravitasi namun dengan inti yang mulai kehilangan panasnya, perlahan-lahan gaya gravitasi mulai melemah dan alam semesta perlahan meluas seperti proses ledakan. Saat Gaya Gravitasi lebih kecil daripada Gaya Anti Gravitasi, maka saat itulah terjadi kestabilan yang menyebabkan ketidakstabilan. Alam Semesta mulai meluas tak terkendali, semakin cepat, tumbukan planet-planet dan benda asing terjadi didalamnya, dan kehidupan pun berakhir.

Alam Semesta Baru, Ledakan Kedua?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun