Mohon tunggu...
Yuyus Wisnurat
Yuyus Wisnurat Mohon Tunggu... Guru - Teacher and blogger

Yuk beli kue pukis. Pulangnya beli terasi. Yuk kita nulis. Supaya sehat bernarasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ternyata Cangkir Kopi Kertas Memberikan Pesan

28 Maret 2022   12:32 Diperbarui: 28 Maret 2022   12:37 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini datang lebih pagi. Pukul 05.15 sudah ada di sekolah. Susana masih gelap. Lorong sepanjang jalan menuju ruang kerja hanya disinari lampu yang masih nyala. Beda saat diang hari. Pemandangan sekolah bisa dinikmati. Tamnnya yang tertata, ada kolam ikan, apalagi pohon rambutan yang sudah berbuah.

Teman - teman, hari ini sampai ditempat kerja jam berapa ? Adakah yang lebih pagi dari saya ? Pasti deh puya cerita yang berbeda.

Masuk di ruangan dan duduk sejenak. Sambil menantap beberapa buku bacaan yang tergeletak di atas meja. Kebanyakan buku - buku dengan tema pedidikan. Satu buku yang paling saya suka. 68 Model Pembelajaran Kurikulum 2013. 

Disudut ruangan ada dispenser dan setumpuk kopi saset ditemani cangkir kertas. Saya coba mengambil salah satu kopi yang ada. Kemdian menyeduhnya dengan air panas. Aromanya sangat kuat. Memberikan sensasi segar bagi penikamat kopi. Saya simpan cangkir kertas yang berisi kopi di sebelah kanan. Kemudian buku 68 Model Pembelajaran Kurikulum 2013 saya pengang sambil dijelajahi isi didalamnya.

Tiba - tiba kok kepikiran. Fenomena yang ada saat ini. Dengan pemandangan cangkir kopi kertas dan buku yang saya pengang. Cangkir kertas ini sekarang saya pake untuk menyeduh kopi. Tapi bisa aja saya isi dengan teh hangat atau dengan air hangat saja untuk menyegarkan. Cangkir kopi tetapah cangkir  kopi. Tapi saat isinya diganti - ganti sensasinya jadi punya rasa juga.

Oya teman - teman. Sadarkah bahwa sekarang banyak sekali platform media pembelajaran. Mulai dari yang gratis hingga berbayar. Saat hadir platfomr baru, apalagi dengan tawaran gratis, banyak pengguna rame - rame menggunakan dan mempromosikannya. Bahkan tidak sedikit ditawarkan berbagai pelatihannya. 

Namun apakah esensi dalam pembelajaran adalah menggunakan media cannggih ? Memakai platform dengan teknologi tinggi ? 

Saya berfikir hal yang lain dengan pertanyaan itu.
Saya setuju. Guru tidak bisa digantikan dengan teknologi, tapi guru yang tidak menggunakan teknologi akan digantikan. Namun kompetensi inti guru bukan hanya pada penggunaan teknologi. Kompetensi inti guru ada pada kepiawaian mengembangkan pedagogik pembelajaran.

Apapun medianya. Secanggih apapun mendia yang dipakai. Jika ilmu pedagogik tidak diimplementasikan. Pengalaman belajar siswa tidak akan dirasakan, bahkan bisa jadi tidak akan jadi pengalaman belajar yang bermakna.

Pagi ini, saya belajar dari cangkir kerta dan buku model pembelajaran. Apa pun isi didalam cangkir kertas ini. Model penyajian dan car menikmati isinya yang akan memberikan rasa nikmat untuk di syukuri.

Salam Inovasi Salam Implemetasi
Wisnurat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun