Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yang Ganjil di Istana

17 Februari 2009   13:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:19 3199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_1117" align="alignleft" width="300" caption="sembilan anggota paspampres menyambut pak beye datang di gerbang istana merdeka (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] selain bunyi pukulan gong dan jumlah permintaan, arahan, perintah, instruksi oleh pak beye yang hampir selalu ganjil jumlahnya, ada sejumlah hal ganjil lain di istana. gong dipukul lima kali. permintaan, arahan, perintah, dan instruksi kalau tidak tiga, lima, tujuh, atau sembilan jumlahnya. kalau jumlah permintaan, arahan, perintah, dan instruksi pak beye genap, misalnya empat disebut sebagai ganjil menjadi tiga plus satu. contoh terkenal untuk hal ini adalah triple track strategy plus one yaitu pro growth, pro job, dan pro poor plus pro business. triple track strategy plus one ini dikumandangkan sejak pak beye mendapat mandat 60,88 persen pengguna hak pilih dalam pilpres 2004 hingga sekarang. untuk strategi ini, pak beye konsisten mengujarkan di berbagai forum yang memintanya untuk berbicara. jika hal-hal tersebut di atas terkait dengan jumlah ganjil, apa yang saya tulis ini adalah hal ganjil bukan terkait jumlah tetapi dalam arti kurang pas, kurang tepat, dan karenanya kurang enak dilihatnya. tentu saja, penilaian ganjil itu melulu berdasarkan pandangan mata dan olahan indera saya. pandangan mata dan olahan indera anda bisa dan boleh saja berbeda. itulah indahnya. keganjilan itu mungkin juga terlihat di luar istana. akan tetapi, karena saya mendapatinya di istana maka saya sebut hal itu sebagai keganjilan di istana. apa yang ganjil? sebut saja wisnu namanya supaya tidak mengganggu nama-nama lain yang belum saya ketahui orangnya. wisnu adalah laki-laki. usia kira-kira 27 tahun. badannya tegap. rambutnya cepak. pakaiannya ketat membalut tubuh yang tampaknya rajin olahraga atau latihan fisik lainnya. karena pakaian ketat itu, otot-otot lengannya terlihat mencolok. lingkar pinggangnya yang terjaga juga pantas dibanggakan sebagai yang rajin berolahraga dan menjaga asupan makannya. sejumlah wartawati kerap mengunjingkannya karena lumayan juga wajah selain penampilan seperti tadi saya ceritakan. ketika laki-laki itu berjalan, sejumlah pasang mata memperhatikan. tentu saja sejumlah pasang mata itu adalah milik perempuan. kami di istana menjumpainya selama sama-sama menunggu lamanya sidang kabinet di kantor presiden. statusnya adalah ajudan. tentu saja ajudan pembantu pak beye. pada awalnya, kami tidak tahu ajudan siapa gerangan laki-laki berbadan tegap, berambut cepak, berbadan padat, berotot berurat, dan berpinggang rapat. setelah rapat kabinet di kantor pak beye usai dan para menteri keluar satu per satu seperti berhamburan baru saya tahu. di sini keganjilan itu yang menurut mata saya mengganggu. laki-laki itu berjalan menaiki tangga kantor pak beye. tentu saja bergegas karena seperti itu kebiasaannya menjalankan tugas. setelah turun tangga, coba tebak apa yang dibawanya. cuma dua barang saja atau kadang-kadang tiga. tetapi membuat saya tersenyum kemudian tidak bisa menahan tawa. yang dibawanya tas tenteng kulit ukuran besar berdasar warna putih dan logo lv aneka warna. logo lv yang saya lihat tentu saja loius vuitton yang ketika tanpa rencana saya tanya di konter resminya di plaza indonesia, puluhan juta rupiah harganya. barang kedua yang dibawa laki-laki berbadan tegap, berambut cepak, berbadan padat, berotot berurat, dan berpinggang rapat adalah selendang lebar penghalau dingin kantor pak beye. tas jinjing besar mencolok ditenteng di tangan kanan dan selendang di tangan kiri. bisa terbayang kan bagaimana ganjilnya seorang laki-laki berbadan tegap, berambut cepak, berbadan padat, berotot berurat, dan berpinggang rapat menenteng tas jinjing lv dan selendang? hehehe. bathin saya, kasihan anak, isteri, atau ibu ajudan ini jika mengetahui. apakah pendidikan tinggi-tinggi dan latihan fisik ketat sekali hanya untuk tugas-tugas ini? suatu ketika, saat pak beye mengkampanyekan dan meminta para pembantunya mencintai, membeli, dan menggunakan produk dalam negeri, selendang itu digunakan ajudan untuk menutup tas jinjing berlogo lv. ajudan itu mungkin tahu dan ikut mengekori ibu menteri saat membeli tas jinjing berlogo lv. inisiatifnya patut diajungi jari. terserah jari apa, karena kita memiliki lima jari masing-masing dua seri. saya tidak tahu apa tupoksi ajudan menteri. setahu saya, selain membawakan tas jinjing berlogo lv dan selendang lebar, ajudan itu juga kerap membawakan telepon selular yang dinyatakan pintar bermerek dagang blackberry milik bu menteri. selamat berkampanye mencintai, membeli, dan memakai produk dalam negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun