[caption id="attachment_107333" align="alignleft" width="285" caption="garuda untuk indonesia, bukan untuk para penghianatnya. (2010.wisnunugroho)"][/caption] sedih bercampur geram melihatnya. tapi sudahlah, mungkin mas gayus memang tidak sendirian karena atasannya banyak juga. karena itu, tidak elok kalau kita timpakan kegeraman dan mungkin kemarahan kita pada mas gayus seorang diri. di atas langit ada langit katanya. soal bagaimana mas gayus yang pns golongan iii memiliki kekayaan puluhan miliar dan aset yang terserak di tempat-tempat wah, kita sudah sedih dan geram sebelumnya. bagitu juga saya. yang membuat saya bertambah sedih dan geram adalah kenapa pula mas gayus naik garuda. saya merasa mas gayus tidak pantas mendapatkannya. terlebih ketika meninggalkan jakarta dan lari ke negeri para penjarah kekayaan indonesia, mas gayus memilih naik singapore airline dan bukan garuda. kenapa mas gayus tidak naik garuda, saya menduga, mas gayus merasa tidak pantas karena telah menjadi penghianat untuk garuda. berbeda kalau kita tidak lagi bergetar mendengar kata garuda yang telah kita sepakati menjadi lambang negara kita tercinta. bagi saya, kalau tetap diterus-teruskan menggunakan lambang-lambang negara untuk mereka yang telah merampas dan menghianati negara, saya khawatir mas gayus justru akan mendapat tempat mulia di podium garuda dengan karpet merah digelar di bawahnya. anda tahu kan di mana letak podium gadura itu? ya, di istana. untuk hal ini, presedennya sudah ada. anda pasti masih ingat karena belum terlalu lama. bagaimana menurut anda? pantaskah mas gayus naik garuda padahal banyak pilihan moda untuk menjemputnya? salam garuda.