Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tim Hore Pak Beye dan Pak Kalla

29 Juni 2009   06:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:00 4661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

dunia ini memang kerap terasa tidak adil. tapi tidak mengapa juga karena hidup kita toh tidak hanya di dunia. upaya mencari keadilan di dunia boleh dan harus dilakukan. namun, jangan berharap paripurna.

setelah pemilu legislatif 2009 usai dan hasilnya diketahui berikut konsekuensi yang mengikuti untuk pemilu presiden, pak beye dan pak kalla mengambil jalan yang berbeda. perceraian mereka setelah bersama sekitar 4,5 tahun membuat pilihan pun berbeda.

saat masih bersama, keduanya sama-sama memakai fasiltas yang disediakan pak tomy winata untuk transportasi kampanyenya. kedua tim memakai transwisata air. setelah bercerai, pak kalla dan tim horenya menyewa pesawat pelita air. sementara tim hore pak beye tetap memakai pesawat transwisata air.

pak beye, karena jabatan presiden melekat pada dirinya, tentu saja naik pesawat kepresidenan yang dioperasikan garuda indonesia. lagi pula, banyaknya tim hore pak beye tidak memungkinkan jika hanya memakai satu pesawat saja.

meskipun jenis pesawat yang dipakai tim hore pak beye dan pak kalla sama yaitu fokker 100, ada perbedaan mencolok di antara keduanya. ada foto-fotonya untuk anda, tetapi karena saya sedang ada di maluku, nanti setelah di jakarta saja saya bagi kepada anda semua.

perbedaan paling nyata dari dua pesawat carteran itu adalah penumpangnya.

pak kalla ada dalam satu pesawat dengan rombongannya. karenanya, pak kalla aktif menyapa kami semua di sela-sela perjalanan panjang yang melelahkan. saya tidak tahu bagaimana kondisi pesawat kepresidenan yang dipakai pak beye apakah sama. saya dan tim hore pak beye berbeda pesawat.

jika di pesawat pelita pak kalla yang paling berkuasa, di pesawat transwisata, pak choel mallarangeng lah yang paling berkuasa. anda tahu kan mallarangeng ketiga yang ada di belakang pak beye ini?

kembali ke rombongan tim hore. baik pesawat pelita maupun transwisata sama-sama membawa wartawan berbagai media dengan jumlah kurang lebih sama. bedanya, kalau pesawat pelita membawa serta protokol, paspampres, dan tim dokter istana, pesawat transwisata membawa petinggi partai dan artis pengisi acara kampanye pak beye.

anda mungkin sudah tahu siapa saja artis dalam rombongan tim hore pak beye yang berbeda dari tim hore kampanye legislatif. mereka adalah mas ferdi hasan, mas mike mohede, mbak joy tobing, mas rio febrian, dan mbak gita kdi.

soal efisiensi penggunaan anggaran, acungan jempol memang perlu diberikan untuk pak kalla dan tim horenya. latar belakang pengusaha yang peka soal hitungan rugi atau laba mungkin mendasari pilihan pak kalla.

yang juga berbeda dari dua tim hore pak beye dan pak kalla adalah suasana. pesawat transwisata diset sangat detail untuk penyewa. sementara pesawat pelita biasa saja tanpa perubahan apa-apa.

contoh sederhana, head rest transwisata dilapisi kain logo kampanye bulat sby presidenku. saking detailnya, pak choel berkelakar, baju pelampung kalau dibuka ada juga sablonan logo yang sama. kami semua tertawa. wakakakakaka.

hal berbeda lainnya adalah kelakuan tim hore di dalam masing-masing pesawat carteran mereka. pesawat pelita adalah penerbangan bebas asap yang membuat saya bahagia dan lega menghirup udara. sementara pesawat transwisata penuh dengan asap rokok yang membuat saya serta beberapa anggota tim hore tersiksa.

ruang kabin tengah persis di sisi kanan dan diri jendela darurat adalah pangkalan asapnya. di kabin yang kursinya di susun berhadap-hadapan itu, semua membakar rokoknya. batasan yang ditetapkan sebelumnya hanya empat saja yang boleh merokok bersamaan dilanggar begitu saja. yang ingin merokok tetapi tidak dapat tempat duduk lantas lesehan mengisap rokok yang dibakarnya.

untuk lesehan sambil mengisap rokok terbakar ini, pak choel yang duduk bersama anggota tim hore utama memulainya. selain merokok, canda tawa menyertai perjalanan udara.

saya dan beberapa pembenci asap rokok kerap tak berkutik karenanya. karena tidak bisa mencegah, beberapa dari kami yang tidak nyaman dengan asap rokok memakai penutup hidung dan mulut.

karena tanpa asap rokok itu, perjalanan sehari menyinggahi empat provinsi dari jakarta terasa tetap nyaman saja. dalam perjalanan panjang ke indonesia timur itu, kami bisa tenang beristirahat juga.

saat ini setelah menyinggahi kendari, ternate, dan ambon, kami lumayan masih bugar untuk bersiap-siap menuju manado.

soal stamina dalam padatnya agenda ini, salut saya untuk pak kalla. meskipun saya yakin pak kalla lelah, pak kalla tetap rajin menyapa.

mungkin karena tersapa dengan etos kerja pak kalla yang membuat banyak orang kagum dan geleng-geleng kepala, pramugari senior pelita mbak yustia memakai pin jk-win di dada kirinya. hal yang sama tidak saya jumpai di pesawat transwisata.

manado akhirnya saya kunjungi juga.

saya tidak berharap menjumpai keadilan darinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun