Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Foto Pak Beye yang Didamba

28 November 2008   03:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:24 2657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_363" align="alignleft" width="300" caption="panen raya dilakukan bersama petani pak beye dan pak tewe di tengah sawah yang siap panen di desa situ mekar, lembur situ, sukabumi, jawa barat, rabu (12/11). foto alif ichwan/kompas"][/caption] saya hanya ingin membicarakan betapa istimewanya foto yang saya lekatkan di tulisan ini. sontak, saya terperangah melihat foto hasil jepretan fotografer kompas yang bertugas di istana, mas alif ichwan (AIC). amat jarang mendapati foto pak beye seperti yang saya lihat dan tampilkan di sini. bukan semata-mata karena siapa yang tampil di foto itu, tetapi lebih karena betapa istimewanya foto itu. amat jarang saat ini atau hampir tidak pernah lagi didapati, para fotografer bisa mengambil gambar pak beye dalam kegiatannya di alam terbuka namun bersih dari aneka ragam "tim hore". "tim hore" adalah istilah saya untuk kumpulan aparat yang terdiri dari protokol, pasmpampres, ajudan, dan mereka yang merasa dekat dengan pak beye. di setiap foto di alam terbuka, kemunculan mereka dalam bidikan kamera memang kerap terlihat "mengganggu". mereka juga kerap lebih menyita perhatian dibandingkan perhatian ke obyek utama karena peralatan ajaib yang dilekatkan di tubuh atau kepala mereka seperti kacamata, alat bantu dengar, dan sejumlah kabel yang seperti membelit mereka. karena ketidaknyamanan lantaran gangguan itu, sejumlah fotografer mengeluhkan kondisi ini dengan membandingkannya dengan kondisi di negara yang ancaman keamanan dan terornya paling besar di dunia yaitu amerika serikat. seorang fotografer senior sebuah kantor berita pernah menuliskan keluhannya kepada salah satu jurufoto pribadi pak beye. tulisan tidak saya edit untuk mengangkap juga geregetannya: "knape, kalo poto babe diluar negeri, bersih banget di belakangngn dan kiri kananye, kagak ada yang pake kaca mata item,ama kabel ditelinganye, yang rambut pendek,..itu loh.? tapi kalo di Republik Indonesia, malah poto babe kayaknye rame amat,yak..yaaa.. kangen aku ama poto babe yang babe doang, ama clientnye...??? kayak poto poto babe nya orang bule..., clear... ato emang khusus buat pak abror ama anung aja kali (he..he..he) cling cling clear lima taon ane lait poto babe, cuma sekali liat poto babe yang clear, waktu babe nyalami kyai kondang AA Gym di Monas. bisa dibayangin gak kalo negara tetanga yang liat, hii..hi..busyet Indonesia gak aman banget tuh, ..penjagaan Mr President...????? ya sih, aku juga bingung, ni mas, kite emang udah gak aman banget kali ye...???? salam aja ama tim creatif poto babe ye... fotografer yang mengeluh ini memberi solusi dengan membandingkan apa yang terjadi di indonesia dengan di amerika, khususnya untuk kasus foto-foto barrack obama. memang berbeda sama sekali hasil-hasil fotonya dengan apa yang ada di indonesia. karena itu, ketika saya melihat foto mas AIC yang tidak dikirim untuk edisi cetak kompas, saya terperangah sambil mengucap terima kasih. wah-wah-wah... setelah terperangah dengan "sterilnya lingkungan" di sekitar pak beye dari "tim hore", keterperangahan saya tertuju kepada siapa yang difoto bersama pak beye. ya, anda tahu semua siapa dia. pak tomy winata , pengusaha sukses di berbagai bidang usaha yang biasa disebut dengan inisial namanya saja, pak tewe. sebuah pertanyaan kecil kemudian muncul juga. apakah setelah mendapat keluhan dari berbagai pihak, "tim hore" berbenah dengan tidak lagi bersaing merebut perhatian di depan kamera? ataukah ini hanya kasuistis saja? apa pun jawabannya, tanpa banyak diberi penjelasan, foto istimewa yang saya lekatkan di tulisan ini sudah teramat banyak berbicara dengan sendirinya. bagaimana pendapat anda? sekali lagi, terima kasih mas AIC.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun