Mohon tunggu...
wisnu gautama
wisnu gautama Mohon Tunggu... Lainnya - Sehat selalu

halo

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rasa takut dalam Memimpin, Seberapa Besarkah Dampaknya?

19 Juli 2021   11:31 Diperbarui: 19 Juli 2021   14:52 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa takut dimana semua orang pasti pernah merasakan yang namanya takut, dimana rasa takut ini akan muncul karena oleh suatu hal dimana rasa takut yang dialami oleh masing masing orang akan berbeda, tetapi bagaimanakah rasa takut ketika menjadi seorang pemimpin, seperti apa dampak yang dihadapinya, pada artikel kali ini penulis akan mencoba untuk mengulas tentang rasa takut dalam memimpin

Sebagai permulaan kita bahas dahulu apakah rasa takut ini, kenapa rasa takut ini begitu menakutkan dan bisa mempengaruhi baik pekerjaan maupun kehidupan, dimana menurut seorang ahli yang bernama Spielberger bahwa rasa takut ini adalah kondisi perasaan emosional  yang memiliki tanda berupa rasa gelisah, keragu raguan terhadap situasi tertentu 

Dimana menurut ahli lainnya yaitu Gunarsa(2008) bahwa rasa takut itu muncul ketika seseorang merasa dirinya terancam atau merasa adanya tekanan sehingga orang tersebut akan berusaha untuk menghindar yang sedang dihadapinya, dimana yang akan dirasakannya adalah rasa cemas dan gelisah

Dari contoh 2 orang ahli yang penulis gunakan penulis mengambil kesimpulan bahwa rasa takut ini adalah sesuatu kondisi dimana seseorang bisa merasakan gelisah, keragu raguan, cemas karena adanya ancaman atau tekanan terhadap dirinya, lalu apa pengaruhnya rasa takut itu dalam memimpin?

Dalam memimpin sebuah tim kita mengetahui ada banyak hal yang harus dilakukan seperti contohnya adalah memberikan perintah dan mengambil keputusan, dimana contohnya dalam mengambil keputusan jika seorang pemimpin melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan tersebut akan memberikan dampak yang buruk baik bagi dirinya sendiri maupun bagi timnya, sehingga pasti akan muncul yang namanya rasa takut yang akan mempengaruhi kinerja dari seorang pemimpin, lalu apa saja dampaknya?

Dampak rasa takut ini bisa beragam terhadap masing masing Individu, dimana penulis merangkum beberapa dampak yang memungkinkan muncul karena rasa takut ini, yang pertama adalah "Salah mengambil keputusan" dimana menurut penulis ini adalah dampak yang sangat fatal dimana seharusnya pemimpin haruslah mengambil keputusan yang benar namun dikarenakan adanya rasa takut ini justru membuat pemimpin tersebut salah mengambil keputusan, contohnya seperti ini misalkan dalam tim tersebut ada satu orang yang bisa dikatakan kerjanya sangat tidak kompeten, namun rupanya satu orang ini adalah ponakan sang bos besar, di satu sisi karena ketidakmampuannya orang tersebut dalam menyelesaikan tugasnya tapi di sisi lain pemimpin ini tidak mampu berbuat banyak karena dia merupakan ponakan sang bos besar, dia menjadi takut karena jika dia mengganti sang ponakan tersebut dengan orang yang lebih kompeten dia akan dipecat, dimana bisa dilihat bahwa rasa takut ini mempertaruhkan kinerja dalam tim tersebut

Dampak kedua yang penulis rangkum adalah pemimpin tersebut menjadi takut menghadapi resiko, dimana hal ini adalah hal besar dimana dalam pekerjaan pasti ada yang namanya resiko seperti contohnya, pemimpin ini beserta timnya dia akan dikirim ke luar negeri untuk membuka cabang perusahaan di negara lain, dimana peluangnya bahwa kenaikan pangkat dan gaji mereka, tetapi muncul lah rasa takut terhadap budaya baru, takut terpisahkan dari keluarga, takut akan gagal disana justru membuat mereka kehilangan kesempatan membuka peluang karir yang lebih besar

Dampak ketiga yang penulis rangkum adalah bisa menyebabkan trauma, bahkan bukan hanya dalam memimpin saja, rasa trauma ini bisa juga muncul dalam kegiatan sehari hari, sehingga rasa takut yang berlebih bisa menyebabkan trauma yang membekas, sebagai contohnya adalah misalkan seorang pemimpin dan timnya ini merupakan orang asia dimana pernah ada penolakan orang asia di negara eropa, dimana ketika mereka sampai di negara eropa tersebut tetapi adanya penolakan bahkan sampai melukai fisik kemungkinan besar bisa munculnya trauma ini sehingga ketika dia dihadapkan dengan tugas yang sama maka dia tidak akan mau melakukannya lagi

Sekian artikel dari penulis, jika ada kesalahan dalam penyampaian penulis sampaikan mohon maaf, dan jika ada perbaikan ataupun hal yang mau ditambahkan bisa diberikan pada kolom komentar, Terima kasih

Salam hangat

Penulis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun