Mohon tunggu...
Wisnu Arya Putra
Wisnu Arya Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konst. Humas di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung program studi Ilmu Komunikasi Konst. Humas dengan passion besar untuk berkarier di bidang entertainment. Senang berkegiatan sosial, menonton film, dan olahraga. Tertarik pada topik tentang teknologi, politik, ekonomi, dll.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Blusukan Sebagai Strategi Komunikasi Politik Masa Kini

20 Juni 2022   19:04 Diperbarui: 24 Juni 2022   14:24 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jokowi_blusukan.jpg


Selain Ganjar, Menteri BUMN yaitu Erick Tohir juga terlihat aktif turun ke lapangan serta mendekatkan diri ke beberapa elemen masyarakat. Terlihat dari postingan di akun instagramnya @erickthohir, beliau sering memposting kegiatannya berkunjung ke tiap-tiap daerah di Indonesia serta tempat-tempat ibadah atau pendidikan dengan tujuan menjaga dan menjunjung tinggi rasa saling menghormati antar suku dan agama.

Komunikasi politik bergaya blusukan dinilai sangat efektif. Apalagi terjadi komunikasi dua arah antara tokoh tersebut dengan masyarakat. Gaya ini sangat menekankan pendekatan personal dan membuat si tokoh tampak: bersahaja, sederhana, murah senyum, dll. Sehingga membuat si tokoh disukai dan pada akhirnya dipilih oleh masyarakat.

Blusukan itu sendiri membentuk kedekatan secara emosional karena masyarakat merasa ada banyak persamaan dengan si tokoh tersebut dan dianggap sebagai perwakilan dari masyarakat yang hidup sederhana.

Blusukan merupakan strategi yang sangat efektif untuk mengetahui persoalan atau problem yang ada di masyarakat, mendengarkan keluhan masyarakat, serta memantau langsung program pemerintah atau proses pembangunan yang sedang berjalan. 

Dengan strategi blusukan si tokoh akan mendapatkan banyak keuntungan seperti: citra positif, simpatisan, suara dari masyarakat, dll. Tetapi masyarakat harus tetap berhati-hati, jangan mudah terbujuk rayu terutama oleh janji-janji palsu. 

Sebagai masyarakat kita harus bisa membedakan mana tokoh yang benar-benar blusukan dengan niat yang baik atau hanya sekadar mencari suara saja. Pilihlah calon pemimpin yang berkarakter, berhati nurani, dan bukan calon pemimpin yang anti kritik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun