Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

TR Kapolri Bukti Netralitas Polri dalam Pemilu

10 April 2019   07:14 Diperbarui: 10 April 2019   07:18 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suksesnya pelaksanaan Pemilu, memang bukan sepenuhnya sebagai tanggungjawab oleh Polri, tapi melainkan adalah tanggungjawab bersama, KPU, Bawaslu, dan Masyarakat selaku Pemilih, serta Parpol sebagai kenderaan para calon.

Maka untuk itu diperlukan kesinergian, antara Polri, KPU dan Bawaslu dalam pelaksanaan tugas pada pesta demokrasi yang akan digelar secara serentak. Kemudian kepada masyarakat dan parpol, juga perlu untuk mendewasakan diri dalam berdemokrasi. Jangan mudah tersulut dengan berita berita hoax yang tidak jelas sumbernya. Karena pesta demokrasi ini adalah milik bersama setiap bangsa Indonesia.

Hoax dan Gagalnya Pemilu :

Berita berita hoax yang berselancar didunia maya, berpotensi untuk menggagalkan pemilu. Seperti yang dikatakan oleh Menteri  Koordinator (Menko) Politik Hukum dan Keamanan  (Polhukam) Jendral TNI Prn Wiranto, Hoak saat ini sudah menjadi ancaman terhadap berbangsa dan bernegara. Hoax yang menyasar kepada masyarakat telah menjadi terror dan menimbulkan rasa ketakutan terhadap masyarakat.

Hoak menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, berpotensi untuk menggalkan pelaksanaan Pemilu 2019. Karena hoak yang memenuhi ruang dunia maya seiirng dengan berkembang pesatnya tehnologi internet yang telah memenuhi ruang angkasa Negara Indonesia dari barat sampai ketimur, sulit untuk dibendung.

Menurut Mahfud ada gerakan gerakan yang memang tujuannya mengacau, misalnya produsen produsen hoax yang selalu memproduksi berita berita yang salah, bohong dan meresahkan sehingga menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kredeblitas Pemilu.

Apa yang dipradiksikan oleh Wiranto dan Mahfud MD ini, merupakan hal yang sulit untuk dibantah. Karena hanya dalam hitungan detik saja, satu berita hoax ditayangkan, ribuan, bahkan jutaan nitizen yang berselancar didunia maya, membaca dan turut pula menyebarkannya.

Dan yang tragisnya, penyebaran berita berita hoak, yang sipatnya menimbulkan terror dan ketakutan ditengah tengah masyarakat, turut dilakukan oleh orang orang yang berpendidikan tinggi dan memiliki jabatan penting didalam organisasi massa dan parpol.

Walaupun dalam melakukan penyebaran berita hoak itu, tidak secara mentah, tapi melainkan terlebih dahulu dikemas dengan bahasa yang santun, akan tetapi dasar dari penyebaran berita hoak itu, tetaplah menimbulkan ketakutan terhadap masyarakat.

Mungkin berdasarkan munculnya issue issue hoak yang menyasar kepada Lembaga Polri, maka Kapolri mengeluarkan himabuan tegasnya terhadap jajarannya, agar Polri menjaga kenetralitasannya dalam pelaksanaan Pemilu serentak 2019.

Lantas dalam konstek ini, timbul pertanyaan? Bagaimana sikap Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta para Aparatur Sipil Negara (ANS) dalam menghadapi Pemilu 2019 yang sudah diambang pintu?. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun