Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nyanyian Sumbang dari Papua untuk Jokowi

30 Desember 2017   16:14 Diperbarui: 31 Desember 2017   08:08 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      Natalius Pigai, salah satu mantan komesioner Komisi Nasional Hak Azasi Manusia Republik Indonesia (Komnas Ham RI), tiba tiba saja melantunkan nyanyian sumbang dari Papua yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Nyanyian sumbang itu dimulai oleh Natalius Pigai dengan menyebut nama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra. Pigai mengatakan partai Gerindra tidak mendukungnya sebagai calon Gubernur Papua. Pada hal kata Pigai, dirinya sangat potensial dapat mengalahkan calon incanbent Lukas Enembe dari partai Demokrad, yang maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Papua .

Kemudian Natalius Pigai, melanjutkan kata katanya, dengan mengatakan, Jika Prabowo mendukung dirinya sabagai calon Gubernur Provinsi Papua, persoalan untuk menghancurkan Jokowi itu soal kecil. Apa lagi jika dirinya menjadi Gubernur. Untuk melawan Jokowi kata Natalius, tidak bisa dilakukan dengan uang, tapi melainkan  harus punya nyali dan punya massa.

Bahkan Natalius juga mengungkapkan, bahwa pihaknya ditawari oleh Jokowi dengan berbagai jabatan, mulai dari menjadi Duta Besar (Dubes),  Wakil Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Prescom, Dirjen dan lainnya. Tapi Natalius menolak semua jabatan yang ditawarkan oleh Jokowi.

Jokowi Sebagai pemimpin negeri ini, banyak kasus kasus pelanggaran HAM besar. Bahkan dari hasil penyelidikan rutin Komnas HAM bisa diketahui untuk meminta pertanggungjawaban Jokowi. Ada juga dokumen hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Natalius dan dekumen lainnya selama di Komnas HAM. Jika ini diungkap kata Natalius Jokowi pasti ketakutan. Jika ini dibongkar kata Natalius Prabowo yang untung, makanya kata Natalius dia tidak mau untuk membongkarnya, sampai pada waktu yang tepat, baru ini dibongkar            .

Tidak hanya sampai disini nyanyian yang dikumandangkan oleh Natalius, bahkan Natalius mengatakan jika Jokowi juga pelanggar HAM, dan itu bisa menguntungkan posisi Prabowo saat bertarung. Karena Prabowo bisa berkampanye didunia internasional untuk menjatuhkan Jokowi. Apa lagi jika yang berkampanye itu pihak Natalius, pasti Jokowi akan goncang.

Pernyataan Natalius Pigai itu,  dapat dibaca di media online Kantor Berita Politik RMOL.co Jumat 29 Desember 2017. Shahih atau doibnya pernyataan yang disampaikan oleh Natalius Pigai yang terbaca di media online Kantor Berita Politik RMOL, tapi yang pasti tulisan ini tidak bermaksud untuk mempelintir pernyataan yang disampaikan oleh salah satu komisioner Komnas HAM tersebut.

            Tugas Komas HAM :

Adanya pernyataan yang disampaikan oleh mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, tentang pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Jokowi, tentu mengundang pertanyaan bagi segenap masyarakat Indonesia.

Apakah tugas dari Komnas HAM itu, termasuk hal yang dirahasiakan, sama seperti tugas yang diberikan kepada BIN. Jika tugas yang dilakukan oleh BIN,  jelas merupakan tugas yang rahasia, sesuai dengan standar operasionalnya. Segala sesuatu dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh BIN bersipat rahasia, dan tidak menjadi komsumsi umum.

Akan tetapi apakah tugas yang dilakukan oleh Komnas HAM,  juga sama seperti apa yang dilakukan oleh BIN, juga bersifat rahasia. Jika memang bersifat rahasia, maka wajar saja , jika segala hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Komnas HAM, terhadap pelanggaran pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia, tidak dipubliksaikan kepada public .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun