[caption caption="fhoto Galeri,Com"][/caption]Kita berdiri dalam syaf yang berbeda
pada sepenggal waktu yang sama
kita baca takdir di garis tangan kehidupan
pada kaki langit direntang cahaya biang lala
Kitapun bergegas
mengejar sinar mata hari yang tinggal sepenggal
diantara lorong lorong waktu yang mengantarkan kita menjadi tuna
diantara tangis yang tidak dapat kita bedakan
diantara semua yang asing
membuat kita menjadi terasing
Kitapun bersujud
diantara air mata dan hujan yang turun rintik rintik
memaksa kita berhenti dan menepi
pada lorong lorong gelap dan sepi
merenungi diri
untuk membaca takdir dari ilahi.
Tanjungbalai Awal 2016
Sumber fhoto Galeri.com