Mohon tunggu...
Raden Muhammad Wisnu Permana
Raden Muhammad Wisnu Permana Mohon Tunggu... Lainnya - Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

4 Dosa yang Sering Dilakukan Anak Gym

8 Maret 2022   14:29 Diperbarui: 8 Maret 2022   15:05 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi latihan angkat beban di pusat kebugaran.(UNSPLASH/SAM MOQADAM)

Berolahraga di gym adalah salah satu kegiatan olahraga yang banyak dilakukan orang saat ini. Ada yang sengaja olahraga di gym untuk menurunkan berat badan, ada yang sengaja olahraga di gym untuk menaikkan berat badan, hingga ada yang sengaja olahraga di gym buat gaya-gayaan doang.

Namanya juga tempat umum, gym pastinya berisikan orang dengan berbagai kepribadiannya yang beragam. Ada yang rajin latihan, ada yang ogah-ogahan latihan, ada juga yang ke gym buat pacaran doang. 

Coba perhatikan orang-orang di gym kalian, ada beberapa kelakuan anak gym yang bisa kita sebut sebagai perbuatan dosa. Tentu saja, jenis dosa yang dilakukan ini termasuk dosa kecil. Mesikipun begitu, dosa kecil tersebut tetap akan dicatat Raqib dan Atid. Karena perbuatan tersebut telah merugikan banyak orang. Saya mencatat ada tiga jenis dosa yang dilakukan oleh anak gym. Apa saja?

#1 Tidak mengembalikan alat pada tempatnya

Kalau kamu perhatikan, anak gym tentu saja kuat untuk melakukan benchpress ataupun squat dengan beban yang berat. Ratusan kilogram pun kuat mereka angkat, makanya badannya pada atletis. Tapi berapa banyak dari anak gym yang inisiatif untuk mengembalikan piringan beban maupun peralatan yang sudah selesai mereka gunakan pada tempatnya? Kamu pasti sering melihat dumbel, barbel maupun piringan beban yang tergeletak begitu saja di lantai kan?

Jadi begini, MyLov, apa susahnya sih untuk mengembalikan peralatan yang sudah selesai digunakan pada tempatnya? Ngangkat beban ratusan kilo kuat, masa gak kuat untuk mengembalikan alat yang sudah selesai digunakan pada tempatnya? Perbuatan kalian tersebut gak cuma nyusahin cleaning service doang! Tapi nyusahin para personal trainer maupun anggota gym lainnya yang mau ngelatih dan mau latihan. Orang-orang tersebut pantas menerima azab tertimpa barbel ratusan kilo di alam kubur!

#2 Tidak mengelap bekas keringat setelah latihan

Bench yang kita gunakan di biasanya terbuat dari bahan kulit untuk kenyamanan para penggunanya. Namun, banyak anak gym yang nggak inisiatif untuk mengelap bekas keringat setelah menggunakan bench. Bekas keringat yang tertinggal di bench tersebut tentunya bisa bikin ilfeel orang selanjutnya yang akan menggunakan alat tersebut. Gak cuma itu, bekas keringat pada bahan kulit bisa membuat bercak keringat tersebut membekas dan sulit hilang.

Gak cuma bikin ilfeel, bekas keringat yang menempel di bench tersebut bisa menjadi sarang penyakit! Siapa yang jamin bekas keringat tersebut terbebas dari virus maupun bakteri coba? Apalagi saat pandemi seperti sekarang. Tentunya, kamu gak harus repot-repot mengelap bekas keringat tersebut dengan cairan disinfektan. Cukup mengelap bekas keringat kamu sendiri dengan handuk saja kok, apalagi kalau kamu tipe orang yang mudah berkeringat. Gak susah kan mengelap bekas keringat sendiri?

#3 Latihan dengan berisik

Olahraga di gym memang bisa memberikan efek menyenangkan untuk siapa saja yang latihan di gym karena produksi hormon dopamin tubuh yang meningkat. Makanya gak usah heran banyak banget orang semangat latihan di gym. Saking semangatnya, ada orang yang suka ngangkat beban di gym sambil teriak-teriak gak jelas sambil mengikuti irama musik yang dimainkan headphone miliknya.

Jadi begini, Mylov. Meskipun hormon dopamin dalam tubuhmu meluap-luap sehingga semangat olahraga kamu meledak-ledak, tidak menjadikan hal tersebut sebagai justifikasi supaya kamu bisa latihan dengan suara yang berisik. Suara kamu yang berisik tersebut bisa bikin orang lain terganggu. Mau konsentrasi olahraga tapi terganggu oleh teriakan kamu. Gitu loh. Lain cerita kalau gymnya punya kamu sendiri atau kamu olahraga angkat beban di rumah.

#4 Telat membayar iuran bulanan

Dosa terakhir para anak gym adalah terlambat membayar iuran bulanan. Modus operandi yang dilakukan para anggota gym ini adalah, akan pura-pura lupa bayar iuran bulanan sampai ditagih oleh petugas gym yang menagihnya setelah tanggal jatuh tempo lewat. 

Misalnya, tanggal jatuh tempo pembayaran iuran gym kamu jatuh pada tanggal 15 setiap bulannya, kamu baru bayar iuran bulanan pada tanggal 18 sambil berpura-pura lupa ketika membayarnya. Itupun setelah ditagih petugas gym yang mengingatkan kamu. Kalau tidak diingatkan, bisa saja kamu baru bayar iuran pada tanggal 20.

Kenapa saya tahu ini? Karena saya salah satu (mantan) praktisinya. Saat masih mahasiswa, saya menggunakan modus operandi semacam ini untuk menghemat pengeluaran saya. Selain itu, dengan menunda pembayaran iuran gym, tanggal jatuh tempo pembayaran bulan berikutnya akan bergeser. Tapi itu dulu, sekarang saya sudah bertaubat. Saat ini saya selalu membayar iuran gym tepat pada tanggal jatuh tempo.

Kamu harus mengerti, saat ini bisnis kebugaran lagi loyo karena kebijakan protokol kesehatan selama pandemi berlangsung. Banyak gym yang harus membatasi jam operasionalnya bahkan sampai tutup total sehingga banyak gym yang rugi, bahkan sampai harus tutup. Makanya, sebisa mungkin, kamu harus bayar iruan bulanan gym kamu tepat waktu ya, supaya gym tempat kamu latihan bisa bertahan hidup di tengah badai pandemi.

Itulah daftar dosa yang sering dilakukan oleh anak gym. Marilah kita sama-sama jadi anak gym yang bijak dengna tidak melakukan dosa-dosa tersebut lagi. Daripada kena azab ketimba barbel ratusan kilo?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun