Mohon tunggu...
Raden Muhammad Wisnu Permana
Raden Muhammad Wisnu Permana Mohon Tunggu... Lainnya - Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perbedaan Main Grand Theft Auto saat Anak-Anak, Remaja, dan Dewasa

5 Juni 2021   14:59 Diperbarui: 5 Juni 2021   14:59 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Game-game Grand Theft Auto (Sumber gambar : Rockstar Games)

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya yang berjudul GTA San Andreas, Game Legendaris yang Masih Dimainkan Banyak Gamer Sampai Sekarang.

Saya ingat, pada tahun 2001, Grand Theft Auto III pertama kali saya mainkan saat saya kelas 3 SD pada console PlayStation 2 dan PC. Saat itu, Grand Theft Auto III bisa dibilang adalah game yang booming banget waktu itu. Game tersebut selevel lebih tinggi dibandingkan pendahulunya, gim berjudul Driver 2 dalam console PlayStation dengan grafik yang jauh lebih bagus dan gameplay yang lebih menarik. Seiring berjalannya waktu, sekuel gim tersebut, yakni Grand Theft Auto Vice City dirilis oleh Rockstar Games. Dua tahun setelahnya, pada tahun 2004 Grand Theft Auto San Andreas dirilis.

Saat itu, sebagai anak SD, saya memainkan gim Grand Theft Auto III dan Grand Theft Auto Vice City hanya untuk bersenang-senang saja. Saya menghabiskan banyak waktu saya hanya untuk jalan-jalan di dalam kota saja sambil mendengarkan musik yang disediakan oleh gim ini. Saya banyak melakukan wisata di dalam game seperti bermain di pantai, masuk ke dalam mall, atau ke dalam bandara sambil sesekali mengkoleksi sejumlah kendaraan yang saya anggap bagus dan membuat kekacauan di kota maupun lompat dari gedung ke gedung, berkhayal seperti tokoh utama dalam Fast and Furious yang sering ngebut ugal-ugalan gitu.

Saat saya SMP, pada tahun 2005, Grand Theft Auto San Andreas dirilis untuk PC, dan saya memainkannya di PC saya. Berbeda dengan dua game sebelumnya, game ini jauh lebih canggih dengan memadukan tiga kota utama yang merupakan representasi dari Los Angeles, San Fransisco, dan Las Vegas lengkap dengan pegunungan dan padang pasir di sekitar kota tersebut. Yang paling beda, saya fokus menamatkan jalan ceritanya alih-alih membuat berbagai macam kekacauan di kota sepertis aat saya anak-anak. Di sini saya fokus melakukan aksi-aksi heroik dengan menjadi pahlawan yang menyelamatkan semua orang yang ada di jalan ceritanya layaknya seorang superhero dan berusaha memuaskan semua orang. Saya merasa puas sekali ketika menamatkan gim ini karenanya.

Saat saya SMA, pada tahun 2008, Grand Theft Auto IV dirilis oleh Roackstar Games, tapi saya baru memainkannya di laptop saya pada tahun 2018 karena saya baru memiliki laptop yang kuat untuk bermain game tersebut saat saya sudah lulus kuliah dan bekerja. Grand Theft Auto IV bahkan sangat gelap bagi saya, layaknya film-film DC. Apalagi, setting game ini terletak di Liberty City yang merupakan representasi dari New York City Amerika Serikat, sama seperti Gotham City pada semesta DC.

Grand Theft Auto IV ini adalah game yang membuat saya frustasi. Yang bikin saya frustasi bukan kesulitan dalam menamatkannya karena gamenya sendiri cukup mudah untuk ditamatkan tanpa menggunakan cheat sekalipun, asal menggunakan strategi yang tepat saja dalam beraksi. Yang bikin frustasi adalah jalan cerita dan pilihan-pilihan yang harus saya ambil dalam game ini.

Di gim ini, Niko Bellic, veteran perang dari Eropa Timur saat perang di negara-negara pecahan Rusia, menjadi imigran gelap ke Liberty City untuk balas dendam pada teman seperjuangannya saat perang yang mengkhianatinya, Darko Brevic. Di Liberty City ada begitu banyak kejahatan terstruktur seperti perdagangan senjata, perdagangan narkoba, human trafficking sampai praktik korupsi yang melibatkan mafia Italia, Triad China, gangster Rusia, pejabat kepolisian dan politisi setempat. Saya akui, seluruh cutscene di gim ini sangat gelap, layaknya film-film DC dengan kualitas yang ciamik banget untuk ukuran gim.

Pada akhirnya Niko memang menemukan orang yang mengkhianatinya dalam perang, Darko Brevic. Kita dapat memilih untuk membunuhnya atau membiarkannya hidup. Membunuhnya akan tetap membuat Niko Bellic merasa hampa. Saat ditemukan, Darko telah menjadi pecandu narkoba yang mengalami kelainan mental sehingga membiarkannya hidup akan membuatnya semakin menderita. Selain itu, saat ditemukan, Darko sampai memohon pada Niko untuk mengakhiri penderitaan dengan membunuhnya.

Kalau kamu jadi Niko, pilih yang mana? Bingung kan?

Tidak hanya itu, yang bikin saya frustasi adalah pilihan lainnya yang harus saya ambil dalam gim ini. Di akhir cerita gim ini, saya harus memilih pilihan yang sangat sulit. Saya harus memilih untuk membunuh gangster Rusia yang mengkhianati Niko, Dimitri Rascalov,  atau saya harus bekerja sama dengannya dalam bisnis. Membunuhnya akan membuat Niko harus menyaksikan wanita yang Niko cintai, Kate McReary meninggal tepat pada hari pernikahan sepupu Niko, Roman Bellic. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun