Mohon tunggu...
Wisnu wicaksana
Wisnu wicaksana Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemred Media Reformasi Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Media Dan Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Yayasan Hatta Kali Soka, Mengenang Sejarah dan Meneruskan Cita-cita Mulia

14 Mei 2021   14:08 Diperbarui: 14 Mei 2021   14:10 1712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Yayasan Hatta Kali Soka

Kabupaten Bekasi - Yayasan Hatta Kali Soka beralamat di Jl. Raya Burangkeng, No. 82, Kp. Cinyosog, RT. 002, RW. 002, Desa Burangkeng, Kec. Setu, Kab. Bekasi, sebuah Yayasan yang mengenang sebuah nama aliran Kali di Burangkeng yang kini sudah  hilang ditelan peradaban jaman. Rabu, (12/05/2021).

Yayasan Hatta Kali Soka yang berdiri pada tanggal 17 Februari 2021, sebuah Yayasan yang bergerak dibidang pendidikan dan sosial, dengan memakai sebuah kata Kali Soka untuk mengenang sebuah aliran Kali yang dahulu membentang luas di Desa Burangkeng dan kata Hatta untuk meneruskan cita-cita mulia Moch Hatta salah satu pendiri Yayasan tersebut.

Saat ditemui awak media, Moch Hatta (69) salah satu pendiri Yayasan Hatta Kali Soka yang juga tokoh sesepuh Desa Burangkeng menuturkan, "Dahulu sewaktu saya kecil disini ada sebuah Kali yang bernama Kali Soka, Kali Soka tersebut Kali yang membentang luas di Desa Burangkeng".

"Kali Soka dahulu merupakan satu-satunya sumber air yang dimanfaatkan warga Burangkeng untuk mengairi seluruh sawah yang ada di Burangkeng," jelasnya.

"Burangkeng salah satu desa tertua dan terluas diwilayah Kecamatan Setu pada masa itu, bahkan wilayah Burangkeng sampai ke Desa Ciledug," lanjutnya.

Lebih lanjut Moch Hatta menjelaskan, "Karena wilayah Burangkeng yang terlampau luas, akhirnya dilakukan pemekaran wilayah, salah satunya Desa Ciledug, dan kami warga Burangkeng mengusulkan nama untuk Desa Ciledug pada saat itu yaitu Kali Soka karena Kali Soka sudah berubah nama menjadi Kali Cinyosog/Burangkeng, tetapi usulan nama tersebut tidak diterima oleh pemerintah pada saat itu dan akhirnya pemekaran wilayah Burangkeng diberi nama Ciledug".

Moch Hatta Salah Satu Pendiri Yayasan Dan Tokoh Sesepuh Burangkeng|Dok Yayasan Hatta Kali Soka
Moch Hatta Salah Satu Pendiri Yayasan Dan Tokoh Sesepuh Burangkeng|Dok Yayasan Hatta Kali Soka
"Yayasan Hatta Kali Soka memiliki kata Hatta nama saya sendiri, Kali Soka, aliran Kali di Burangkeng yang sudah berganti nama menjadi Kali Cinyosog/Burangkeng," ujarnya.

"Di Yayasan inilah saya bermaksud untuk mengenang, mengingat sedikit sejarah untuk para pemuda saat ini dengan maksud agar para pemuda  jangan sampai melupakan sejarah yang ada dan saya bermaksud untuk menjalankan niat sosial saya kepada anak keturunan saya," tambahnya.

Terlepas dari sejarah nama Kali Soka yang terdapat pada nama Yayasan tersebut, Moch Hatta juga menjelaskan maksud dan tujuannya mendirikan yayasan tersebut.

Dok Yayasan Hatta Kali Soka
Dok Yayasan Hatta Kali Soka
"Saya memiliki cita-cita untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, karena saya sendiri terlahir dari keluarga yang tidak mampu dan minim akan pendidikan sekolah, pada saat itu saya tidak bisa baca tulis, saya baru bisa baca tulis pada saat saya menjabat ketua RT, saya menjabat ketua RT selama 8 tahun dan menjabat Kepala Dusun selama 5 tahun, semua itu terwujud karena saya ingin belajar, akhirnya saya bisa. Disinilah saya mengajarkan untuk para pemuda Burangkeng khususnya keluarga saya sendiri untuk tidak berhenti mencari ilmu, dan memberikan ilmu tersebut kepada yang membutuhkan," ucapnya.

"Yayasan Hatta Kali Soka saat ini memiliki program pendidikan dan sosial, salah satunya TPQ (Taman Pendidikan Qur'an) untuk anak-anak yang tidak mampu, santunan rutin yatim piatu, dhuafa, jompo dan lain-lain," bebernya.

"Hari ini kita juga mengadakan Baksos (Bakti Sosial) santunan kepada 30 kaum dhuafa dan jompo yang kita berikan langsung ke rumah mereka masing-masing," tegasnya.

"Sengaja kita berikan kerumah mereka masing-masing, selain kita berniat untuk membantu meringankan beban mereka, disini kita juga memberikan pesan moril kepada para pemuda Burangkeng, khususnya pengurus Yayasan untuk selalu menghargai orang tua, walaupun kita yang muda sudah merasa mampu dan bisa tapi kita harus selalu menghormati yang lebih tua," pungkasnya.
(Wsn)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun