Mohon tunggu...
Wiska putri
Wiska putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

WRITER

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Artikel Jurnal: Kepemimpinan Pendidikan

20 Juli 2021   20:20 Diperbarui: 20 Juli 2021   20:42 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam hal ini, industri pendidikan harus memanfaatkan ketersediaan teknologi untuk meningkatkan proses pembelajaran di tengah pandemi ini. Tidak semua guru dan siswa memiliki vasilitas belajar online seperti handphone dan laptop. Tidak semua jaringan internet dapat menjamin connectivitas ke seluruh wilayah. Kesulitan lainnya juga terkait dengan proses adaptasi guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran jarak jauh, serta kemampuan siswa dan guru untuk mengambil alih pembelajaran melalui keberagaman media pembelajaran. Teknologi yang digunakan dalam kegiatan pendidikan ini bukan hanya mengharuskan guru sebagai penggunanya tapi juga siswa yang dipantau oleh orang tuanya. Oleh karena itu, salah satu prinsip paling penting yang harus terus mempertahankan kualitas pengetahuan adalah kualitas pembelajaran standar. Seorang guru yang prefesional akan fokus pada masalah pendidikan utama yaitu kualitas belajar yang sesuai dengan standar dan mutu pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, kunci terealisasikannya pembelajaran daring ini adalah guru yang inovatif dan kreatif serta dipantau oleh orang tua dalam prosesnya.

METODOLOGI

Metode penelitian yang digunakan dalam peneliatian ini adalah kualitatif. Creswell & Poth (2016) mengemukakan bahwa tinjauan kualitatif penelitian adalah studi yang tepat untuk dinilai dalam pendidikan, masalah sosial seperti strategi pengajaran kepemimpinan guru ketika membantu siswa belajar dengan antusias. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instumen penelitian berbentuk questionnarie, respondent yang dibutuhkan disesuaikan dengan kualitas jawaban dari guru/mahasiswa (Meredith D, 2003). Wawancara terstruktur dilakukan dengan menggunakan google formulir dan daftar pertanyaan disusun sebelum pertanyaan diajukan.

Panduan pertanyaan untuk memfasilitasi wawancara terstruktur merupakan pertanyaan terbuka dan tertutup, hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal mengenai kualitas mengajar guru pada saat pembelajaran online. Adapun pertanyaan terbuka sebagai berikut: (1) Media/platform apa yang anda gunakan dalam pembelajaran online; (2) Bagaimana cara anda dala meningkatkan pengajaran agar siswa dapat memahami materi yang diberikan; (3) Bagaimana strategi/metode mengajar yang anda gunakan selama pembelajaran online; (4) Apakah selama pembelajaran online tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan untuk pertanyaan tertutup sebagai berikut: (1) Apa media/platform yang efektif digunakan untuk pembelajaran online (Checklist option); (2) Apakah selama pembelajaran online prestasi siswa mengalami peningkatan (yes,no option); (3) Apakah selama pembelajaran online anda menggunakan bahan ajar seperti modul, LKS dan lainnya (yes,no option). Beberapa pertanyaan diberi tanda wajib isi. Oleh karena itu, peneliti menganalisis kembali jawaban yang diberikan oleh participant yang dianggap memenuhi kriteria kelayakan jawaban.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Media/Platform yang Digunakan Selama Pembelajaran Online

Pembelajaran online merupakan sebuah pembelajaran berbasis teknologi yang dapat mempermudah komunikasi jarak jauh dengan menggunakan media online. Pada pelaksanaan pembelajaran online sangat dibutuhkan media/platform yang dapat membantu pelaksanaan pembelajaran berjalan secara produktif. Berdasarkan hasil wawancara, sistem pembelajaran online dilakukan dengan menggunakan media online berupa WhatsApp, Google Classroom, Google Meet, dan Zoom Meet. Adapun media/platform yang sering digunakan adalah WhatsApp.  Berikut merupakan diagram hasil wawancara melalui google form:

  1. WhatsApp (66,7%)
  2. Google Classroom (o,0%)
  3. Google Meet (16,7%)
  4. Zoom Meet (50%)
  5. Lainnya (16,7%)

Hal ini dikarenakan WhatsApp merupakan media yang paling mudah digunakan dalam segi pemakaiannya.  Guru dan siswa dapat berdiskusi dalam grup WhatsApp, guru dan siswa dapat mengirimkan materi dan tugas-tugas berupa file dokumen maupun foto melalui fitur-fitur yang ada di WhatsApp. Guru dan siswa leluasa berdiskusi dan berkomunikasi untuk mengetahui informasi terbaru dan terupdate karena minim quota internet.

Strategi Guru dalam Meningkatkan Pengajaran Pada Masa Covid-19

Upaya guru dalam meningkatkan pengajaran pada masa covid-19 ialah dengan memberikan materi pelajaran yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh pesertadidik tersebut. Untuk penyajian materi disampaikan melalui foto dan penjelasan dari materi kemudian dijelaskan melalui voicenote yang terdapat pada fitur-fitur media/platform yang digunakan, selain itu penyajian materi dapat dilakukan dengan pembuatan video yang menarik dibarengi dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh peserta didik.

Strategi lain dapat dilakukan dengan memberikan pelajaran yang tingkat kesulitan materi disajikan mulai dari pelajaran yang dianggap mudah terlebih dahulu secara terus-menerus kemudian kepada tingkat yang lebih sulit atau secara bertahap tetapi berkelanjutan atau continue. Namun untuk memaksimalkan pengajaran tidak cukup hanya dengan memberikan penyampaian materi yang diajarkan, maka dari itu perlu adanya kerja sama dengan orangtua sebagai seorang pendidik utama bagi anaknya karena kondisi atau sistem pendidikan pada masa covid-19 ini harus mengikut sertakan peran orang tua sebagai pengawas untuk anak saat belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun