Mohon tunggu...
Wishnu Adhikresna
Wishnu Adhikresna Mohon Tunggu... Konsultan - #Healer #Lightworker

Kopi itu pahit, gula itu manis. Aku jadi creamernya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjelang Sepi

16 Oktober 2020   07:00 Diperbarui: 16 Oktober 2020   14:34 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bi, aku ijin mau nikah."

"Dengan siapa?"

"Elang."

Aku mengambil napas dalam-dalam, akhirnya waktu berpisah ini tiba. Sembilan tahun bukanlah waktu yang pendek untuk suatu hubungan. Akhir kisah yang sudah diperkirakan kedatangannya, tapi ternyata aku tidak siap. Seperti tersambar petir di siang bolong, menerima chat whatsapp ini.

"Bagaimana dengan anak?"

"Aku bawa, tapi bila kau mau ajak dia, setiap saat aku ijinkan."

"Aku belum siap."

"Nanti juga terbiasa."

Badanku serasa diguyur dengan air es, pandanganku sejenak terasa buram. Walaupun beberapa tahun lalu aku pernah menyuruhnya untuk segera menikah, mendengar kabar ini, aku benar-benar kehilangan. Kata-kata siap itu hanya ada di mulut, sepi akan segera menyelimutiku.

Saat hubungan ini dimulai, aku memang tidak bisa memberi kejelasan status, dia paham. Tidak ada pertengkaran hebat yang membuat semua berakhir, tapi dia memang harus melakukan jalan ini. Tidak adil membiarkan dia seumur hidup memiliki keluarga yang tidak bisa dicatatkan secara hukum.

"Bisakah kita bertemu sebelum kamu menikah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun