Mohon tunggu...
wiro naibaho
wiro naibaho Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Belajar menulis,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

SBMPTN 2019 Membingungkan Nggak, Sih?

20 Juni 2019   16:08 Diperbarui: 20 Juni 2019   16:49 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini berawal dari niat Abang "kepo-in" seorang anak yang mau mengikuti Seleksi Bersama Masuk Pergurua Tinggi (SBMPTN) 2019.  Iya, niatnya ingin tahu, dia mau mengambil  fakultas/jurusan/prodi  apa? Di universitas mana?  Dengan maksud untuk memberikan beberapa masukan atau pertimbangan  jika dia butuhkan.

Begini, jawaban dia; "belum bisa saya tentukan bang, belum tahu bagaimana caranya, masih menunggu konfirmasi dulu dari pihak Bimbingan Belajar (Bimbel)". Maksudnya pihak bimbel yang tempat dia intensif selama ini. Biasanya memang pihak bimbingan membantu siswanya untuk menentukan pilihan siswa. Dengan harapan pilihan siswa tepat sesuai dengan kemampuannya sehingga  bisa lulus nantinya. Dan pada tahun ini tentu berdasarkan nilai UTBK yang sudah diperoleh.

Sistem SBMPTN 2019 berbeda dengan sistem SBMPTN 2018.  Sistemnya tahun ini baru. SBMPTN hanya proses seleksinya saja, proses ujiannya adalah Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Singkatnya, Ujian dulu  di UTBK, lalu diperoleh nilai. Ujian boleh diikuti maksimal dua kali. Dan nilai terbaik dari hasil kedua tes tersebut, itulah yang digunakan untuk mendaftar ke SBMPTN (proses seleksinya).

Hasil nilai dari UTBK juga berbeda cara penilaiannya dengan tahun sebelumnya. Tipe soalnya juga.  Setiap soal memiliki bobot nilai masing-masing untuk setiap jenis mata pelajaran (bidang) yang diujikan.

Awalnya mengetahui sistem yang baru ini. Seperti angin segar bagi si Abang. Begini, "sepertinya dengan sistem yang baru ini, akan lebih transparan seleksinya". Mengingat akhir-akhir ini, hadirnya sistem PPDB untuk sekolah menengah, di mana kita bisa langsung memantau  secara online peringkat nilai siswa terhadap kuota siswa yang diterima. Dan juga memiliki standar rata-rata nilai UN yang ditetapkan, seperti halnya passinggrade pada seleksi  ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Namun, ternyata tahun ini passingrade dari setiap prodi di universitas tidak ada atau mungkin belum ditentukan. Maksudnya berdasarkan sistem penilaian pada UTBK tahun ini.

Tidak adanya passinggrade ini menjadi alasan, susahnya seorang calon mahasiswa untuk menentukan di PTN dan atau fakultas/jurusan/prodi mana yang sesuai dipiih berdasarkan nilai yang sudah diperolehnya di UTBK. Bagi calon mahasiswa yang ingin memilih jurusan sesuai dengan nilai UTBK.

Karena, di sisi lain, tetap banyak yang "ngotot" dengan pilihan dia sebelumnya, tanpa mempertimbangakan kesesuaian nilai UTBK dengan pilihan fakultas atau jurusannya.

Bagi siswa yang mengikuti bimbel mungkin akan terbantu, sebab bimbel akan berusaha untuk membantu siswa semaksimal mungkin. Dengan maksud menjaga nama baik. Sehingga akan dibantu dengan strategi apapun supaya siswanya memiliki peluang besar untuk lulus di PTN.

Bahkan ada bimbel yang memiliki aplikasi atau sejenisnya untuk bisa memprediksi kelulusan anak di suatu fakultas/jurusan/prodi  yang ingin dipilih berdasarkan nilai UTBK.  Seperti gambar berikut;

dok. istimewa
dok. istimewa
Namun, bagaimana sistem ini bisa memprediksi kelulusan sementara passinggrade dari setiap prodi belum diketahui. Dan bahkan cara penyeleksian oleh LTMPT juga belum diketahui sama sekali. Mungkin berdasarkan peminat di tahun sebelumnya. Tapi Abang pikir faktor ini tidak akan terlalu berpengaruh, sebab setiap tahunnya peminat suatu prodi bisa berubah  dengan signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun