Mohon tunggu...
Edbert Wiratama
Edbert Wiratama Mohon Tunggu... Konsultan - CEO

Seorang Enterpreneur sejati yang merintis bisnis sedari awal dan menikmati segala proses dengan ketekunan dan kesabaran.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Bayar Mahal, SPG Event Profesional Bukanlah Wanita Sembarangan

24 Januari 2018   10:11 Diperbarui: 30 Januari 2018   16:28 3427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
spg event profesional - source - modelspg.com

Sales Promotion Girl (SPG) Event merupakan salah satu pekerjaan yang mengandalkan strategi pemasaran. Pada umumnya pekerjaan ini memiliki tugas untuk menyebarkan brosur dan menarik pengunjung untuk datang ke stand. Meskipun pada umumnya sales wanita lebih unggul untuk menarik minat, Sales Promotion Boy (SPB) pun juga memiliki andil dalam mempromosikan acara mereka.

Pekerjaan ini sering kali dianggap sederhana dan tidak memiliki konsep. Padahal, SPG adalah salah satu hal yang memiliki pengaruh besar untuk kesuksesan acara. Melakukan promosi melalui media sosial dan berbagai media lainnya memang akan membantu menginformasikan acara. Sedangkan untuk mendapatkan perhatian masyarakat sekitar adalah tugas dari SPG.

Masyarakat sekitar akan sangat mempengaruhi acara karena tinggal dekat dengan lokasi acara. Salah satu suksesnya acara adalah melihat animo pengunjung yang datang banyak. Nah, hal tersebut akan terwujud mulai dari warga sekitar. Jadi terbayang bukan bagaimana usaha SPG untuk menyukseskan acara?

Menjadi seorang SPG Event harus memiliki sesuatu hal yang menarik. Mulai dari penampilan, cara berbicara, kesopanan, cara berinteraksi, dan masih banyak hal-hal lainnya. Pertimbangan tersebut bukan suatu hal yang mudah untuk diwujudkan. Oleh karena itu, jika ingin menjadi SPG sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan mental dan menguasai berbagai teknik dasar promosi.

SPG juga harus memiliki sifat sabar dan interaktif. Mengingat untuk menarik perhatian pengunjung tidak mudah, maka SPG harus memiliki strategi dengan memberikan pelayanan yang sabar dan pintar membawa situasi. Jika mudah terpancing emosi saat memberikan pelayanan, itu akan berakibat fatal pada acara yang terkait.

Pengunjung yang merasa dirugikan dengan pelayanan yang diberikan sering kali bertindak hal-hal yang tidak terduga. Misalnya dengan menyebarluaskan kejelekkan pelayanan, acara yang berlangsung, ketidakpuasan hasil acara, dan lain-lain. Seperti yang kita tahu menyebarluaskan informasi, apalagi di sosial media akan cepat menyebar. Oleh karena itu, jika sudah telanjur menyebar, acara yang diadakan akan berakibat gagal.

SPG sudah terbiasa dengan tugas yang harus memenuhi target per harinya. Misalnya, per hari harus memiliki lima pengunjung dan meyakinkan akan datang ke stand atau sekadar menikmati produk. Tentu untuk memenuhi target tersebut bukan suatu hal mudah. Ada berbagai cara yang dapat menjadikan Anda sukses untuk menjadi SPG.

  • Pertama, Anda harus memiliki kemampuan tentang jenis atau pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk yang akan dipromosikan. Jangan sampai Anda mulai memasarkan namun pengetahuan akan produk minim. Hal tersebut akan membuat Anda gagap saat menjelaskan produk dan parahnya membuat kepercayaan konsumen menurun. Jelas saja, SPG produknya tidak bisa memberikan keluwesan informasi produk, bagaimana konsumen mau percaya?
  • Kedua, selalu tersenyum. Terkadang SPG tidak dapat membedakan lagi saat hujan atau matahari yang bersinar terang. Kondisi tersebut melatih SPG semakin pantang untuk menyerah. Lelah? Sudah pasti lelah, namun dengan melontarkan setiap senyuman, pelanggan akan menilai SPG tersebut ramah dan tidak kenal putus asa. Pelanggan akan semakin tertarik datang ke stand jika disambut dengan keramahan.
  • Ketiga, hilangkan kebiasaan malas dan selalu menggerutu. Memenuhi target memang tidak semudah yang dibayangkan. Karena sulitnya mendapatkan target terkadang membuat SPG mudah lelah dan akhirnya menggerutu sendiri.  SPG akhirnya hanya duduk mengobrol sambil menunggu pelanggan datang. Padahal, cara tersebut tidak mendatangkan pelanggan. Pelanggan harus dijemput langsung sembari menawarkan produk.
  • Keempat, berikan tester. Produsen biasanya akan menyediakan testeruntuk menarik penasaran pelanggan. Dengan memberikan testerpelanggan juga diberikan kesempatan untuk memberikan saran atau tanggapan lainnya.  Testerjuga memudahkan SPG untuk menjelaskan produk secara langsung. Dengan tester, informasi produk pun dapat dijabarkan secara mendetail. Pelanggan pun akan bebas bertanya dan mudah memahami.
  • Kelima, kurangi intensitas penggunaan Hp. Hp merupakan sarana untuk menghilangkan bosan saat bekerja. Namun, terkadang penggunaan Hp tidak sesuai dengan batas waktunya.  Karena Hp dapat membuat Anda asyik sendiri tanpa memikirkan pelanggan. Dapat kita ambil contoh, saat pelanggan mendekati stand, namun Anda masih asyik bermain Hp atau Anda menjelaskan sambil bermain Hp. Itu akan membuat pelanggan geram dan mengurungkan niat untuk membeli produk Anda.

Lima hal tersebut dapat Anda coba untuk menjadi SPG yang profesional. Selain itu, menjadi seorang SPG juga dilihat dari penampilan luar. Meskipun sebenarnya keterampilan penyampaian promosi lebih diutamakan, hal pertama yang harus dimiliki SPG Event adalah penampilan luar yang menarik. Karena penampilan luar adalah kesan pertama yang menjadi penilaian pelanggan.

Penampilan yang tidak rapih akan membentuk kesan buruk bagi pelanggan. SPG biasanya dilihat dari bentuk tubuh, kulit tubuh, dan memiliki paras cantik. 

Misalnya produk penjualan obat pelangsing, namun SPG yang menawarkan memiliki postur tubuh gemuk. Hal tersebut akan menjadi pertimbangan pelanggan untuk mengonsumsi obatnya karena tidak terbukti dari SPG yang menawarkan.

Sama halnya dengan produk perawatan wajah, SPG yang menawarkan produk memiliki masalah kulit di wajah kurang menarik minat. Pelanggan akan berpikir dua kali untuk membeli produk kecantikan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun