Mohon tunggu...
Wira Pratama Saputra
Wira Pratama Saputra Mohon Tunggu... -

Pernah jadi mahasiswa yang belajar untuk menulis. Sudah tidak jadi mahasiswa pun masih belajar.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pergi, dan Tidak Pergi

10 Maret 2015   22:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:50 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mumpung lagi pengen-pengennya nulis (karena kurang kerjaan). Tidak perlu minta izin untuk belajar kan? So...

Pernah tidak kita terpikir apa manfaatnya bepergian? Refreshing karena penatnya kehidupan sehari-hari? Mencari hal-hal baru? Mengetahui seberapa hebatkah kita untuk sampai disana? Atau mungkin yang lain?

Pertanyaan di atas rhetorical. Yang sebenarnya saya pertanyakan adalah apa manfaatnya bagi tempat yang kita kunjungi saat bepergian? Bicara tempat yang saya maksud termasuk bagi tempat (secara harfiah), dan sosial serta budaya disana. Bisa jadi kunjungan kita berkontribusi dalam meningkatkan potensi tempat tersebut untuk menjadi daerah wisata. Ya karena memang seperti itulah kriteria daerah yang kita jadikan sebagai tempat bepergian: berpotensi.

Sempat kita berlomba-lomba mencari tempat yang masih sepi, agar bisa diliat sebagai pioneer dari segi orang yang mendatangi tempat tersebut. Atau kita berlomba untuk mencari tempat yang jauh, agar semakin hebatlah kita terlihat ketika kita sudah sampai disana. Wajar. Tapi pada dasarnya yang membuat kita pergi sampai kesana, entah kemana dan dimana, adalah rasa penasaran. Lebih kurangnya begitu yang terjadi pada saya. Saya suka bepergian.

Oh, kembali ke pertanyaan. Manfaat bagi tempat yang kita kunjungi. Menurut saya tidak ada manfaat yang lebih besar daripada manfaat yang kita dapat pada saat kita bepergian. Peningkatan pendapatan masyarakat, dikenalnya budaya disana, atau hal-hal klise (namun kadang benar adanya) dapat kita jadikan sebagai pembelaan atau pengurang rasa bersalah kita. Bersalah? Mungkin bahasanya bukan bersalah. Tapi pada dasarnya tempat yang kita kunjungi sebagai tempat bepergian akan tetap baik adanya tanpa kita kesana. Kemampuan kita bepergian dan kemampuan suatu tempat menarik kita untuk bepergian pada dasarnya adalah suatu sistem yang berjalan sendirinya, sesuai kodrat bahwa manusia adalah makhluk penikmat bumi ini. (sekaligus cuma penumpang di bumi ini). Bukan cuma bumi, bahkan untuk tinggal di Mars, wisata ke bulan, nampaknya akan menjadi suatu hal yang tidak mustahil lagi, entah berapa lama lagi.

Jadi intinya, terlepas dari manfaat apa yang didapat oleh kita dan tempatnya, setidaknya mohon, please, lakukan yang terbaik menurut paham yang berlaku secara umum dan sesuai nurani. Jangan sampai kita merusak dan membuat bumi ini lebih sulit lagi mengatur dirinya sendiri. Sekecil apapun yang kita perbuat, entah baik atau buruk, tetap ada dampak yang ditimbulkan, sekecil apapun pula dampak tersebut. Biar sedikit, mari kita berbuat. Tentu berbuat yang positif saja. Ya, bisa dimaknai apa saja.

ah memang tulisan saya ngalor ngidul dan tidak bermakna untuk anda-anda semua. tapi saya rasa tulisan saya ini cukup bermakna untuk saya sendiri. untuk setidaknya merasa sedikit sibuk dengan memainkan jari-jari secara teratur di atas papan keyboard laptop Dell saya. masih sama, saya masih di kamar.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun