Mohon tunggu...
Wira Anoraga
Wira Anoraga Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Mahasiswa Paska Sarjana Kajian Stratejik Intelijen Univerrsitas Indonesia | Website: IndonesianDaily.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Lansia di Indonesia : Tua Sebelum Kaya

20 September 2015   03:32 Diperbarui: 20 September 2015   09:56 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ageing Population (penuaan populasi) di negara-negara maju biasanya terjadi saat masyarakatnya sudah berpendapatan tinggi. Namun di negara berkembang seperti Indonesia, ageing population  justru terjadi di saat negara sedang merangkak menjadi sebuah negara yang berpendapatan tinggi. Kita menua sebelum kaya.

Fenomena penuaan populasi terjadi ketika rata-rata usia penduduk suatu negara meningkat yang disebabkan meningkatnya harapan hidup atau berkurangnya tingkat kelahiran. Fenomena ini biasanya terjadi di negara dengan ekonomi maju (economically developed countries) namun akhir-akhir ini juga menjangkiti negara dengan ekonomi berkembang (less economically developed countries).

Fenomena ini menghadirkan tantangan sosial ekonomi baru khususnya bagi penduduk yang mengalami penuaan (lanjut usia). Berkaitan dengan hal tersebut, pertengahan september lalu, sebuah lembaga internasional nirlaba yang berbasis di Inggris dan Irlandia Utara “Help Age International” kembali merilis laporan tahunan terbarunya. Dalam rilis berjudul Global Age Watch Index 2015 : Insight Report, lembaga ini melaporkan indeks kesejahteraan penduduk lanjut usia (lansia) di 96 negara dari 194 negara.

Help Age International menghitung tingkat kesejahteraan dari 13 indikator yang terbagi dalam 4 parameter utama yakni tingkat pendapatan lansia (dana pensiun, tingkat kemiskinan, kesejahteraan relatif dan standart hidup), Status Kesehatan (angka harapan hidup sehat dan kesejahteraan mental), Human Capital (tingkat pendidikan dan pengangguran) dan lingkungan sosial (partisipasi di komunitas sosial dan kebebasan dalam beraktifitas)

Di Asia Pasifik misalnya, Jepang masih harus menghadapi kenyataan bahwa negara-nya telah menjadi “hyper ageing country”, bagaimana tidak, di tahun 2015 hampir sepertiga dari populasi Jepang adalah lansia dan diprediksi akan terus bertambah hingga tahun 2050 mencapai separuh dari total populasi mereka adalah lansia.

Namun, pengelolaan lansia di Jepang termasuk yang terbaik di Asia Pasifik dan masuk di jajaran 10 besar dunia. Untuk urusan kesehatan contohnya, disana harapan hidup sehat setelah usia 60 mencapai angka 20,6 tahun. Angka tersebut adalah yang tertinggi di dunia bahkan mengalahkan Swiss dan Kanada. Tingginya harapan hidup sehat di Jepang berbanding lurus dengan income security untuk lansia, skema jaminan dana pensiun di Jepang misalnya telah mencakup 98,4 persen dari total penduduk lansia.

Pengelolaan Kesehatan Lansia di Jepang

Menurut laporan The Economist Intelligence Unit berjudul “From Silver to Gold: The Implications of Japan’s Ageing Population” tahun 2010, keberhasilan Jepang mengatasi persoalan lansia di bidang kesehatan dan ekonomi ini tak lepas dari sukses reformasi Sistem Kesehatan Nasional yang dimulai sejak tahun 2009. Untuk meningkatkan kualitas hidup dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan Jepang mengeluarkan kebijakan “Health Power Strategy”. Kebijakan ini merupakan bagian dari rencana strategis pemerintah yang menjadikan sistem kesehatan sebagai bagian dari penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

“Health Power Strategy” sendiri mencakup strategi pengalokasian anggaran kesehatan nasional dengan cara menginvestasikannya ke sektor yang lebih produktif dan fokus membangun sistem kesehatan yang efektif efisien seperti pengalokasian dana untuk promosi, riset dan pengembangan farmasi, kedokteran dan teknologi tenaga keperawatan termasuk membangun jaringan sistem perawatan medis hingga menjangkau daerah terpencil hingga robotisasi tenaga perawat.

Semua dilakukan pemerintah untuk menghasilkan layanan kesehatan berkualitas tinggi namun terjangkau sehingga mampu menghilangkan kecemasan penduduk utamanya lansia tentang masa depan sekaligus menstimulasi perubahan pola kebiasaan menabung untuk pengeluaran yang tidak pasti di masa depan.  Maka tak heran jika secara psikologi/mental, ketenangan relatif yang dirasakan lansia di Jepang mencapai 87,8% dari total populasi. Rasa aman secara psikologi dan mental ini masuk dalam salah satu indikator kesehatan yang menentukan indeks kesejahteraan lansia.

Dari Jepang, bergerak ke Asia Tenggara. Thailand dalam laporan tersebut masih yang  terbaik soal urusan lansia dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. Di negeri Gajah Putih tersebut, harapan hidup sehat setelah usia 60 mencapai angka 16,5 tahun atau yang tertinggi di Asia Tenggara. Tingginya angka harapan hidup sehat ini diimbangi dengan jaminan finansial penduduk usia lanjut, kebijakan “Old Age Allowance” pemerintah Thailand telah berhasil menjamin hampir 81% penduduk lansia disana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun