Mohon tunggu...
Wira Krida
Wira Krida Mohon Tunggu... Praktisi Komunikasi dan Farmasi

Saya praktisi farmasi industri yang memiliki minat mendalam dalam berbagai aspek komunikasi. Sebagai seorang profesional di bidang farmasi industri, saya telah mengembangkan keahlian di sektor ini melalui pengalaman dan pembelajaran yang terus-menerus. Tidak hanya fokus pada pengembangan teknis dan operasional di industri farmasi, tetapi juga memahami pentingnya komunikasi dalam mendukung dan memperkuat keberhasilan organisasi. Dalam rangka memperluas pengetahuan di luar farmasi, saya memutuskan untuk menempuh pendidikan di bidang komunikasi. Saya meraih gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina pada tahun 2023. Langkah ini menunjukkan komitmen saya untuk memperdalam pemahaman tentang komunikasi, khususnya dalam konteks komunikasi organisasi dan komunikasi digital, dua bidang yang semakin penting di era globalisasi dan transformasi digital. Saat ini, Saya sedang melanjutkan studi di bidang ilmu komunikasi di Universitas Sahid. Melalui studi ini, saya berharap dapat menggabungkan pengetahuan di sektor farmasi dengan pemahaman yang lebih luas tentang komunikasi, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam pengembangan industri farmasi, baik dari segi operasional maupun strategi komunikasi. Bidang minat utama saya meliputi farmasi industri, komunikasi organisasi, serta komunikasi digital, yang menjadi fokus utama untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kepemimpinan Tanpa Sekat: Humanisme dan Ketegasan dalam Gaya Komunikasi Kang Dedi Mulyadi

22 April 2025   12:29 Diperbarui: 22 April 2025   13:34 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES

Di era digital saat ini, kepemimpinan tidak lagi cukup hanya hadir di balik meja kantor atau melalui konferensi pers yang kaku. Masyarakat kini menuntut kehadiran pemimpinnya secara langsung, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara digital. Media sosial menjadi ruang baru bagi para pemimpin untuk membangun kedekatan emosional, menyampaikan pesan, dan menunjukkan aksi nyata secara transparan. Inilah bentuk komunikasi publik yang relevan di masa kini: cepat, langsung, interaktif, dan humanis.

Dalam konteks ini, sosok Kang Dedi Mulyadi (KDM) menjadi fenomena tersendiri. Ia memanfaatkan platform seperti Instagram dan YouTube bukan hanya sebagai media dokumentasi kegiatan, tetapi sebagai sarana strategis untuk menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan, menegakkan kewenangan secara santun, dan membangun narasi kepemimpinan yang dekat dengan rakyat.

Popularitas KDM bukanlah sesuatu yang dibangun secara instan. Ia telah membangun citra dan kepercayaan publik melalui konten-konten konsisten yang menyentuh realitas masyarakat, disampaikan dengan gaya khas yang sederhana namun mengena. Ini adalah investasi komunikasi jangka panjang.

Salah satu aspek luar biasa dari kepemimpinan KDM adalah gaya "berkantor keliling" yang ia terapkan di seluruh pelosok Jawa Barat. Ia tidak terpaku pada kursi empuk di kantor gubernuran di Bandung, melainkan hadir langsung di tengah masyarakat, menyapa, mendengarkan, dan menyelesaikan persoalan warga secara langsung. Kehadirannya di media sosial menjadi perpanjangan dari aktivitas nyata tersebut, menguatkan pesan bahwa pemimpin tidak boleh jauh dari rakyat.

Fenomena ini menjadi bukti nyata bahwa komunikasi digital, jika dimanfaatkan secara otentik dan strategis, dapat menjadi alat pemberdayaan masyarakat dan membangun model kepemimpinan yang lebih responsif, humanis, dan relevan dengan zaman.

Ciri Khas KDM

Salah satu keunikan pendekatan komunikasi Kang Dedi Mulyadi (KDM) adalah keberaniannya untuk berbicara langsung kepada publik tanpa perlu perantara. Ia tidak mengandalkan tim juru bicara yang kompleks atau lingkaran pembantu yang justru berpotensi menimbulkan salah tafsir atau blunder komunikasi. Sebaliknya, KDM memilih untuk tampil sendiri, menyampaikan pemikiran, kebijakan, serta pandangannya secara langsung melalui kanal digital pribadinya.

Pilihan ini menunjukkan tingkat kepercayaan diri dan keaslian yang jarang dimiliki oleh banyak pemimpin. Dalam setiap unggahan videonya, baik di YouTube maupun Instagram, KDM tampil lugas, jujur, dan apa adanya. Ia tidak menyusun narasi dalam format formal yang kaku, melainkan membungkus pesan-pesannya dalam storytelling yang alami dan dekat dengan keseharian masyarakat. Ekspresi wajahnya, bahasa tubuhnya, bahkan logat khas Sunda yang ia gunakan menjadi daya tarik tersendiri yang membuat publik merasa bahwa mereka sedang berbicara dengan "urang sorangan," bukan sekadar menyaksikan tokoh publik.

Gaya komunikasi KDM mencerminkan perpaduan antara ketegasan dan empati. Ia mampu bertindak tegas terhadap pelanggaran atau ketidakadilan, namun caranya tetap menghargai martabat manusia. Inilah yang membuat komunikasi KDM disebut "humanis", karena di balik tindakan tegas, selalu ada niat untuk membangun dan memberdayakan. Ia tidak mempermalukan, tetapi mengedukasi. Ia tidak mencaci, tetapi merangkul dan mengarahkan.

Kemampuan KDM dalam mengolah pesan menjadi narasi yang kuat dan menyentuh membuktikan bahwa komunikasi publik bukan hanya soal menyampaikan informasi, tetapi juga soal membangun koneksi emosional. Dan dalam dunia digital yang penuh kebisingan ini, suara yang tulus, otentik, dan konsisten seperti milik KDM justru terdengar paling nyaring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun