Mohon tunggu...
Wira Ksatria
Wira Ksatria Mohon Tunggu... Penulis - Menerima, menjalani, dan mensyukuri

Aku bisakan dirimu, saat dirimu tidak mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Horison

4 Juni 2018   00:50 Diperbarui: 4 Juni 2018   01:09 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat kelahiran putra pertama mereka, ada kisah yang tak mungkin mereka lupakan. Saat itu Bondan bekerja di Jakarta dan pulang ke rumahnya di Aji Barang dengan naik bis. Karena penumpang penuh dan berdesak-desakan, dia harus rela berdiri sepanjang perjalanan. Tentu sangat melelahkan. Belum lagi dirinya sempat dililit hutang, ketika kondisi keuangan keluarganya sedang sulit. Semua pengalaman getir ini tetap indah untuk di kenang sebagai bagian dari catatan sejarah hidupnya.

Kegemaran Dinda Bondan adalah mendengar lagu dangdut. Setiap nonton orkes panggung, dia selalu minta lagu "Bojo Loro" sambil nyawer kepada penyanyi. Dia berpendapat bahwa poligami itu bukan pilihannya. Tak lebih sebagai ketetapan Tuhan dan manusia hanyalah wayang yang menjalani takdirnya.

Si bontot berwajah tampan mengenal alam RASI sejak 2000. Pertama kali dituntun doa oleh Bapak Rasijan  Nulkarim, Slamet Firman, dan  Isbadi Pengayom. Semua ini diawalinya ketika putra pertamanya  sakit-sakitan dan hendak berobat. Namun, akhirnya jiwa putra pertamanya tetap tidak tertolong dan kembali menghadap Sang Maha Pencipta.

Empat  bulan setelah menerima doa dan melaksanakan syukuran, Bondan  langsung membina umat di Pos Warung Mangga, daerah Tangerang Selatan.

Pengalaman unik selama pembinaan oleh bapak Rasijan, Bondan tidak bisa membaca dan menulis. Pesannya,  "Perut kenyang dan hati senang". Setiap Bondan bertanya kepada bapak Rasijan, selalu dijawab agar mau membuka Al Qur'an. Akan tetapi Beliau tidak pernah sampaikan surat dan ayat berapa. Setelah Bondan membuka Al Quran secara acak, selalu kebetulan pas dengan perjalanan dan pertanyaannya.

Dengan motto pembinaan Bapak Rasijan "Perut kenyang dan hati senang", pelan tapi pasti keadaan ekonomi keluarga Bondan mulai membaik.

Bersicepat dengan pergolakan, Dinda Bondan dibina langsung oleh bapak Slamet Firman, yang saat ini sebagai Pengayom Inti RASI.

Sangat unik hal yang dialami oleh Dinda Bondan. Pengayom Inti Slamet "Mengusulkan kepada Tuhan agar dipecat dari pekerjaan. Benar adanya akhirnya ke luar dari pekerjaan. Pesangon dan tabungan dihabiskan untuk bakti.

Interprenur dan pengusaha ini  sudah tidak bekerja dan pengangguran. Terjun membina di Pos Muncul. Pesan Pengayom Inti Slamet "Agar nekat memilih jalan spiritual",

menghabiskan waktu pembinaan,   di Pos Pekayon. Membina sambil nyambi kerja, pengobatan, bisnis online lewat telepon.

Selama tiga tahun  menjalani pembinaan di Pos Pekayon, pada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun