Mohon tunggu...
Wira Ramasiwi
Wira Ramasiwi Mohon Tunggu... Musisi - Tidak good, lu-King

Bucinologi sekaligus Musikus Amatir.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berawal dari Ragu, Berujung Jadi Candu

28 Mei 2021   08:08 Diperbarui: 28 Mei 2021   08:11 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayup-sayup angin menyayat-nyayat irama,
Letup-letup gugup mengiris-iris cempaka,
Degup-degup mendegup setelah begonia,
Sanggup-sanggup aku menjamu kita.

Berpintas dengan kaki ini serasa hampa,
Sekilas mengelilingi rimbun nya rimba,
Berpintas dengan akal ini seperti nada,
Sekilas meminjami Queen yang harmonia,

Pos-posan rindu jadi melihat,
Pas-pasan alunan jadi melarat,
Pis-pisan aku saat kencing memikat, .
Pus-pusan aku saat teriak bobcat.

Mencoba yang tadinya seram,
Akupun menjadi candu,
Menista yang tadinya suram,
Akupun jadi merindu.

Seperti legenda musik yang sialan,
Dan indahnya makna "Doing Alright".
Janganlah "You Broken My Heart",
Seperti seramnya "Diakhirat tidak ada kopi nikmat".

Saat dia terbit aku sangat menjiwai,
Dengan nista janji dan secangkir basa-basi,
Saat dia luruh aku sangat membenci,
Bersama dusta manalagi yang engkau nikmati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun