Oh penetrasi, Oh ejakulasi.
Kepada buah dada yang bersurih,
Dikau bersedih dan merintih.
Oh fantasi, Oh durasi.
Kepada akar rimbun yang tersisih,
Dikau merasa perih dan risih.
Dibawah kebahagiaan rembulan,
Aku tak fasih pada suatu hentakan.
Dibawah kesedihan cahaya insan,
Aku tak gigih pada pertahanan.
Diatas suatu amoral,
Aku kurang merasa brutal.
Diatas pembaringan yang gatal,
Aku menegang dan kau fatal.
Oh penetrasi,
Kau begitu manusiawi pada kesempurnaan gohong.
Oh ejakulasi,
Kau begitu manusiawi pada kesedihan yang bohong.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!