Mohon tunggu...
winter sukaesih
winter sukaesih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Aktif

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunjungan Asik ke Peternakan Sapi Perah di Dusun Branjang

25 Februari 2021   21:02 Diperbarui: 25 Februari 2021   21:10 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa KKN Mandiri Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang melaksanakan kujungan yang ke sekian kalinya, saat ini terlaksana di perternakan sapi perah di Desa Branjang Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang, Jawa Tengah.

Pemerasan dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari, pagi di mulai pukul 06:30 sampai pukul 08:00 Satu sapi bisa mencapai 9 liter. Penjualan susu di KUD dan dijemput sekitar pukul 08:30, sore pukul 03:30, sekitar jam 4 sore pemerasan susu sudah selesai. Jenis sapi yang di pelihara yaitu jenis sapi perah.

Tak lupa pak Kholis--pemilik peternakan rutin melakukan pencatatan harian untuk mengetahui produktivitas sapinya. Dengan demikian, dia mampu menentukan kebutuhan pokok pakan yang berbeda setiap sapinya. 

Pak Kholis juga rutin menyuntikkan sperma sapinya, jarak penyuntikan sperma sama positif kehamilan yaitu 2 bulan. Tapi biasanya 1 bulan sudah terlihat gejalanya seperti tidak mau makan dan minum tanpa diperiksa.
Meski kandang milik Pak Kholis hanya ala kadarnya bahkan menjadi satu dengan kandang ayam, kebersihan dan kualitas adalah tujuannya. 

Perternakan ini sudah berjalan sekitar 5 tahun sebelum menekuni sapi perah ini, saya merantau di jogja, sumatra selama 9 tahun dan di batam 1 tahun, setelah itu saya pulang dan inisiatif mengembangkan ternak sapi perah.

"Sebelum saya berangkat merantau sapi ini banyak pulang-pulang sudah tinggal segini dan dan saya juga memelihara sapi jawa kalo hamil anaknya hanya mengasilkan dua anak sapi saja, sedangkan sapi limosin itu hanya menghasilkan satu anak sapi dan makananya harus bagus. Di kelompok tani pasuruan hanya mengambil sapi potong, susu perah di Desa Branjang hanya saya dan saudara-saudara dan temen saya 2 orang. Sebelumnya penyetoran susu itu di dearah sumur sebelum UNNES kec. Gunung pati. Sekarang penyetoran susu lebih mudah karna Desa Branjang sudah memiliki KUD sendiri, sekala pengambilannya," ujarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun