Mohon tunggu...
Ogi El
Ogi El Mohon Tunggu... petualang -

"jangan menyerah sebelum perluit terakhir berbunyi" \M/ ig : @ogi_el

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenapa Harus Takut Kuliah di Jogja?

23 Agustus 2015   12:09 Diperbarui: 23 Agustus 2015   12:19 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa Harus Takut Kuliah di Jogja?

Berita dalam dunia pendidikan yang mengabarkan mengenai peristiwa yang terjadi di Jogjakarta akhir-akhir ini, membuat kota yang disebut kota pelajar ini menjadi ancaman bagi masa depan anak-anak bangsa. Pergaulan bebas, narkoba, dunia malam jogja menjadi alasan untuk berpikir dua kali bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di kota jogja. Sebenarnya, peristiwa-peristiwa itu bukan terjadi karena alasan faktor lingkungan kota jogja yang tidak baik, melainkan tingkah laku pelaku sendiri yang memang sudah rusak sejak mereka tinggal di kota jogja. Dengan adanya perda no. 4 Tahun 2003 tentang penyelenggaraan pondokan/in the kost, membuktikan bahwa kota jogja telah komitmen untuk menjaga pergaulan generasi muda bangsa selama mereka mengenyam pendidikan di Jogja. 

Kearifan masyarakat kota jogja masih terjaga dengan baik, bahkan sangat mendukung bagi mahasiswa untuk belajar dan menemukan jati dirinya. Sejak 2012 saya tinggal di kota ini, banyak sekali pengalaman yang menarik bagi saya. Mulai dari bertemu dengan orang-orang hebat seperti, Mahfud MD mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Suparman marzuki pimpinan Komisi Yudisial (sekarang), Artidjo Alkautsar hakim agung yang ramai diperbincangkan karena kasus dokter ayu, budayawan Emha Aiunun Nadjib (Caknun), hingga saya memperoleh banyak ilmu dari orang-orang hebat di kota ini. 

Kota jogja merupakan kota yang strategis bagi para pelajar maupun mahasiswa. Pasalnya untuk mencari berbagai informasi, literatur ataupun referensi buku sangat mudah didapatkan dan dijangkau. Mulai dari toko buku Gramedia hingga toko buku yang tidak membuat kantong kering alias harga merakyat. 

Tidak hanya itu saja, kota pelajar ini memanjakan para intelektual muda dengan ada banyaknya mahzab atau komunitas diskusi berbagai disiplin ilmu seperti, komunitas filsafat, hukum dan politik yang tentu membantu kita dalam pembelajaran mengenai keorganisasian, public speaking, manajemen waktu, dll. Tak heran kalau kota jogja memiliki banyak komunitas karena memang dilihat dari sejarahnya organisasi pertama lahir juga di kota ini yaitu Budi Utomo tahun 1908.

Banyak hal lain yang bisa  ditemukan untuk memperluas pengetahuan kita di kota jogja ini. Tak heran jika kota jogja bisa melahirkan tokoh-tokoh hebat, karena tidak hanya dalam perkuliahan akan mendapatkan ilmu, melainkan pembentukan karakter para mahasiswa lebih terbentuk dari lingkungan dan sejarah kota jogja ini. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun