Mohon tunggu...
Win Latael
Win Latael Mohon Tunggu... Guru - Si sulung dari 4 bersaudara

Hanya ingin merangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Marahkah

24 Desember 2018   10:08 Diperbarui: 24 Desember 2018   10:17 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detik berlalu, memajang Angkuh

Asa menjadi harap yg terasah-asah

Sebegitunya, rasa menjadi lelah

Pada marah yg bermerah marah..


Dia lupa..

Melupa..

Meludah..

Api ramah meletup amarah..


Kenapa ??

Marah memerah ??

Matikah Sayang ??

Ahh, asa mengepul Dupa lalu Duka..


Marah berhamburan

Ramah, Rahmah; Penat;Lelah

Marah bermerah-merah melupa rasa 

Tengadah, Rahman Rahim Terharap

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun