Mohon tunggu...
Lyfe

Tren Halal pada Industri Kosmetik: Waterproof, Halalkah?

13 Mei 2019   20:32 Diperbarui: 13 Mei 2019   20:39 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

5. Hewan halal tetapi tidak disembelih sesuai dengan syariat Islam

6. Alkohol (khamar)

Dalam daftar kosmetik waterproof yang tidak terdapat dalam daftar halal MUI, dapat dilihat terdapat bahan-bahan seperti gliserin, propilen glikol, dan squalane. Gliserin berasal dari minyak sayur dan lemak hewan, salah satunya adalah dari lemak babi. Propilen glikol termasuk ke dalam alkohol, sehingga penggunaan yang terlalu berlebihan juga tidak diperbolehkan. Sementara itu squalane merupakan minyak yang dapat melembapkan kulit dan berasal dari hati ikan hiu (termasuk ke dalam hewan buas).

Kosmetik waterproof berbahan dasar minyak silikon dan memiliki kandungan minyak yang lebih tinggi dibandingkan yang bukan waterproof. Hal inilah yang menyebabkan kulit tetap lembut dan produk kosmetik tersebut dapat lebih mudah diserap oleh kulit dan rambut. Oleh karena itu, kosmetik waterproof tidak mudah terhapus. 

Penggunaan kosmetik waterproof apabila tidak dibersihkan dengan baik ketika akan berwudhu akan membuat wudhu menjadi tidak sah sehingga shalat pun menjadi tidak sah. Namun, sesuai dengan daftar kosmetik halal MUI, saat ini sudah terdapat beberapa kosmetik waterproof yang halal dimana produk-produk tersebut tetap tahan lama ketika diaplikasikan ke wajah tetapi air tetap dapat menyerap masuk ke pori-pori dan mudah untuk dibersihkan.

Selain itu untuk memastikan bahwa air wudhu dapat menyerap masuk ke wajah, ketika sedang menggunakan kosmetik waterproof sebaiknya wajah dibersihkan terlebih dahulu sebelum wudhu. Pembersih yang umum digunakan yaitu dalam bentuk milk cleanser dan face tonic. Oleh karena itu, kosmetik waterproof sebenarnya diperbolehkan untuk digunakan selama menggunakan bahan-bahan yang halal dan tidak menghalangi masuknya air wudhu.

Dalam aspek ekonomi, harga produk kosmetik waterproof lebih tinggi dibandingkan dengan kosmetik yang tidak bersifat waterproof. Hal tersebut karena adanya penambahan bahan-bahan lain yang menyebabkan suatu kosmetik bersifat waterproof. Harga suatu produk juga menjadi hal yang penting dari pembelian suatu produk oleh konsumen. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khraim (2011), konsumen yang puas terhadap kualitas dan pelayanan suatu merek kosmetik akan cenderung membeli produk kosmetik tersebut, walaupun memiliki harga yang relatif tinggi.

Masih banyak produk kosmetik yang dijual di pasaran yang masih dipertanyakan kehalalannya. Jika memang produk tersebut halal, ada baiknya jika produsen memberikan keterangan label halal di kemasannya agar tidak menimbulkan keraguan bagi para muslim yang ingin menggunakannya maupun membelinya. Selain itu, akan lebih baik jika industri kecantikan di Indonesia memanfaatkan peluang tren halal ini dengan menawarkan produk dengan kualitas yang tinggi sekaligus halal agar jangkauan pasar dapat menjadi lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun