Mohon tunggu...
Philippus Angga Purenda
Philippus Angga Purenda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Perkenalkan saya Ph. Angga Purenda, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan kosentrasi Jurnalistik di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengangkat Teman-teman Difabel Ke Ruang Publik

12 Maret 2012   07:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:11 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Oleh: Ph.Angga Purenda

Foto Oleh: Fidelia Lucy Anduri

[caption id="attachment_168025" align="aligncenter" width="573" caption="Dengan penuh ceria, Albert memamerkan karyanya seusai menggambar"][/caption] Sabtu itu (25/02/2012) terlihat awan hitam berada diatas jalan malioboro yang menunjukan tanda-tanda akan hujan. Padahal saat itu tepat di pelataran di daerah pedestarian depan gedung agung terlihat sekelompok anak sedang menggambar dengan asyiknya. Mereka adalah anak-anak difabel dari Panti Asuhan Sayap Ibu serta Helen Keller Indonesia yang mengikuti acara temu panti dan lomba menggambar. Acara yang bertajuk “Sepenggal sore untuk difabel” itu diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta bekerja sama dengan komunitas facebook Giftidea.net serta mendapatkan dukungan dari www.sedekahrombongan.com

Acara yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB tersebut sempat mengalami kendala karena turun hujan. Sehingga acara menggambar bersama itu dipindahkan ke benteng verdeburg sambil menunggu hujan reda. Disaat waktu yang bersamaan pula, teman-teman FISIP UAJY bersama aktivis dari SMA Stelladuce 2 dan SMA Bopkri 1 Yogyakarta menggalang dana dengan menjual coklat kepada masyarakat yang berada di sekitaran malioboro. Nantinya dana yang terkumpul itu akan digunakan sebagai donasi bagi anak-anak difabel.

Aksi sosial itu bertujuan untuk memasyarakatkan teman-teman difabel ke ruang publik. Selain itu menyatakan bahwa mereka mempunyai kesempatan yang sama dengan orang-orang pada umumnya dalam menggunakan ruang publik. Sehingga teman-teman difabel tak slalu dianggap sebagai masyarakat kelas dua dan mendapatkana perlakuan diskriminasi lagi. Sisi positifnya, anak-anak difabel dapat bersosialisasi kepada masyarakat sekitar malioboro dengan melakukan interaksi secara langsung .

Sebelum aksi sosial itu terselenggara, terlebih dulu ada kegiatan kampanye yang bertajuk #gift4difabel dimedia sosial khususnya facebook dan twitter. Lewat kampanye sosial tersebut masyarakat dapat berpartisipasi dengan memberikan vote berupa kata-kata mutiara atau motivasi untuk anak-anak difabel. Kata-kata yang sudah terkumpul tersebut dijadikan sebuah buku motivasi dan diberikan kepada panti sebagai salah satu penyemangat bagi anak-anak.

Diakhir acara aksi sosial, BEM FISIP UAJY memberikan donasi yang terkumpul selama kampanye serta penjualan coklat saat itu. Selain itu juga diberikan buku motivasi dan beberapa merchandise dari pendukung acara tersebut. Bagi pemenang pada lomba menggambar itu diberikan sebuah kue sebagai hadiah utamanya. Pemenang dari lomba menggambar ditentukan melalui penilaian masyarakat berupa vote yang lalu lalang disekitar acara.

Pada acara tersebut terlihat juga keceriaan yang tampak di wajah anak-anak ketika mendapatkan beberapa bingkisan menarik dari panitia. Sehingga lengkap sudah apa menjadi misi visi yang diangkat dalam acara aksi sosial tersebut. Semoga suatu saat nanti acara yang serupa dapat diadakan kembali sebagai salah satu apresiasi kepada teman-teman difabel, dimana mereka mempunyai kesempatan yang sama seperti kita ketika menggunakan ruang publik.

Dapatkan info menarik lainnya di Blue Flash

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun