Mohon tunggu...
Windi Agustinasari
Windi Agustinasari Mohon Tunggu... Guru - Pendidik Generasi Pembangun Peradaban Gemilang

Life Is Choice. Pilihlah sesuai dengan apa yg Allah sukai. Hidup adalah perjuangan. Berjuanglah untuk menegakkan kalimat Allah. Hidup hanya satu kali. Hiduplah untuk sang maha hidup. Sang maha kuasa. Sang maha segalanya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ribetnya Memilih Seorang Pemimpin di Sistem Demokrasi

26 Februari 2019   09:45 Diperbarui: 26 Februari 2019   10:14 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Tahun 2019 adalah tahun politik bagi negara Indonesia tercinta ini. Tahun dimana seluruh rakyat Indonesia dalam lima tahun sekali memilih pengganti pemimpin. Pemilihan yang sudah seperti ceremonial belaka. Pemilihan yang sudah menjadi rahasia umum, karena banyaknya tipu-tipu di dalamnya.


Pemberitaan terakhir di media massa adalah terkait debat calon presiden 2019. Pada debat perdana capres-cawapres 2019, ada empat media massa yang diberikan akses untuk meliput langsung ke ruang debat, yakni, Radio Republik Indonesia (RRI), TVRI, Kompas TV dan Rajawali TV. Namun, KPU tetap mewajibkan stasiun televisi lainnya untuk menayangkan dibeberapa televisi swasta.

Waktu dan tempat diselenggrakannya debat perdana digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, dan dimulai pukul 20.00 WIB. Tema debat perdana capres-cawapres di Pilpres 2019, KPU memilihkan empat tema debat yaitu hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme.

Mantan pembawa berita Ira Koesno dan Imam Priyono sudah diplot sebagai moderator sekaligus memandu jalannya debat capres perdana ini. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman pada akhir Desember lalu menyatakan bahwa pemilihan moderaot debat atas sepersetujuan baik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf maupun Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. (https://m.cnnindonesia.com/nasional/20190116221148-32-361419/debat-capres-perdana-2019-hal-hal-yang-perlu-diketahui)

iputan6.com, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra mengakui debat pilpres 2019 edisi pertama tak sesuai ekspektasi. Bahkan, bisa dibilang tak seru karena peserta debat sudah lebih dahulu diberikan kisi-kisi pertanyaan.
"Ya sekali-kali kita menerima masukan dari masyarakat, bahwa memang mungkin karena diberikan kisi-kisi debat ini menjadi yang masyarakat sebut kurang seru," ujar Ilham di Gedung Percetakan Gramedia Jakarta, Minggu (20/1/2019).

Dalam sistem demokrasi seperti ini, memilih pemimpin sudah seperti ajang  pemilihan artis idola dan ceremonial saja. Padahal kepemimpinan ini diperebutkan hanya untuk melanjutkan kerusakan sistem sekuler. Bukan memilih pemimpin yang peduli terhadap rakyat.

Dalam Islam, mekanisme pemilihan pemimpin sangat simpel namun esensial. Pemimpin dipilih berdasarkan kesanggupannya menerapkan syariat Islam secara kaffah dan kapabilitasnya dalam mengurus urusan rakyat. Bukan sebaliknya, dalam sistem demokrasi ini, pemimpin dipilih hanya berdasarkan dirinya saja yang merasa cocok menjadi pemimpin, padahal tidak. Mau apapun cara yang dilakukan, mulai dari pemaparan visi dan misi calon, kampanye kesana kemari sampai ajang dabat, tetap saja tidak akan menjamin pemimpin tersebut amanah terhadap tugasnya kelak sebagai pemimpin yang mempunya banyak tanggung jawab.

Dalam sistem demokrasi, kepemimpinan hanya bernilai duniawiyah sedangkan dalam Islam, kepemimpinan berdimensi dunia akhirat. Karena memimpin bukan hanya sekedar jabatan, tapi tanggung jawab pengurusan rakyat dunia dan akhirat. Wallahualam

Windi Agustinasari, S. Pd.
Pengajar STP SD Khoiru Ummah Bandung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun