Mohon tunggu...
Haya Farras Shalihah
Haya Farras Shalihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

EKONOMI

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pengaruh Ancaman Resesi Global 2023, Maraknya PHK Massal

5 Desember 2022   15:54 Diperbarui: 5 Desember 2022   22:01 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ekonomi dunia diprediksi akan masuk ke dalam jurang Resesi di tahun mendatang, hal itu disebabkan oleh tren kenaikan suku acuan bunga yang dilakukan sebagian besar bank sentral di dunia secara bersamaan. Ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu. Resesi ekonomi adalah keadaan ketika aktivitas perekonomian turun secara signifikan, jangka waktu penurunannya bisa lama, dari hitungan bulan sampai tahun. Resesi bisa disebabkan krisis keuangan, peristiwa dunia, hingga inflasi atau tren kenaikan harga dari waktu ke waktu.

Bisa kita ketahui dunia pernah dihantam resesi lebih dari sekali, dan tercatat sudah lima kali resesi sejak perang dunia II, yaitu pada tahun 1975, 1982,1991,2009,2020. Resesi pertama akibat krisis minyak, resesi kedua yakni naiknya harga minyak dampak dari revolusi Iran 1979 dan pengetatan kebijakan moneter AS, resesi ketiga yang didorong perang teluk 1 sampai pengetatan kredit AS,resesi keempat akibat kredit macet menimpa sektor properti AS, yang kelima yaitu resesi akibat adanya wabah COVID-19.

Resesi dunia 2023 semakin besar akibat COVID 19 serta perang Rusia dan Ukraina hingga bencana iklim di semua benua. Suku bunga Amerika Serikat sudah naik 300 basis point dari waktu yang singkat, Eropa juga sudah naik 125 basis point dalam waktu yang singkat, dan Inggris 150 basis point. Jika dilihat dari inflasinya itu belum menurun yang mengakibatkan perekonomian melambat di negara negara maju tersebut.

World Trade Organization menyatakan bahwa PDB dunia akan melambat jadi 1 persen pada 2023, sementara International Monetary Fund (IMF) juga proyeksikan pertumbuhan ekonomi global merosot jadi 2,7 persen. Prediksi tahun depan akan parah, panjang dan buruk. Bank dunia juga memprediksi jika benar terjadinya resesi maka dampak nya akan lebih dirasakan pada negara negara maju dibanding negara negara berkembang.

Bapak Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa "Mengenai resesi global, tahun ini sulit dan tahun depan sekali saya sampaikan akan gelap, dan kita tidak tahu badai besarnya seperti apa sekuat apa tidak bisa dikalkulasi"

Bisa diprediksi bahwa ancaman resesi di Indonesia tergolong kecil karena keterikatan dengan ekonomi global relatif terbatas. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 masih di angka 5,44 persen, di prediksi probabilitas dari resesi itu relatif kecil menurut pernyataan Chatib Basri ekonomi dari Universitas Indonesia dan Mantan Menteri Keuangan.

Sektor yang berdampak itu diprediksi sektor perdagangan karena acuan nya pada Tiongkok jika itu melemah maka sektor perdagangan di Indonesia terutama ekspornya sangat berdampak.

Jika kita melihat dari situasi resesi biasanya perusahaan akan melakukan efisiensi dengan salah satunya pengurangan beban gaji karyawan yang mengakibatkan meningkatnya pengangguran akibat PHK dan Fresh Graduate juga susah mencari pekerjaan karena perusahaan berusaha memangkas karyawan. Sektor yang paling berdampak dengan adanya PHK besar besaran ini yaitu sektor Garmen salah satunya yaitu adanya Perang Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan daya beli masyarakat Eropa menurun dan lebih mengutamakan kebutuhan pangan.

Berdasarkan data kementerian ketenagakerjaan tercatat selama Januari - September 2022 ada 10.765 kasus PHK. Berbeda dengan kasus PHK sepanjang 2020 - 2021 yang dipicu pandemi, PHK tahun ini lebih disebabkan faktor resesi global.

Menurut Menteri Keuangan RI Sri Mulyani "Tantangan ekonomi bergeser dan makin rumit. Dahulu didominasi karena pandemi, dan sekarang adalah kenaikan harga, pengetatan moneter negara maju yang menyebabkan suku bunga naik, dan perlambatan ekonomi. Ini risiko yang harus kita waspadai."

Solusi dari resesi ini IMF memberikan saran kepada Pemerintah RI yaitu untuk menjaga pemulihan ekonomi tetap tumbuh, daya beli masyarakat terjaga, APBN dijaga tetap sehat dan berkesinambungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun