Peluk hangat seorang ibu
Juga penjagaan dari seorang ayah
Tapi, ah mereka terlalu sibuk. Kau pun tertidur dengan harap dapat menemuinya dalam mimpi.
Kau terjaga, lalu menatap langit malam
Berharap lukiskan wajah yang selalu ingin ditemui
Namun gelap seakan lebih pekat dari tinta
Yang sering menuliskan cerita tentangmu.
Ah, mengapa harus menunggu hingga langit terang benderang lagi
   "Bukankah aku dapat menciptakan cahaya lain untukku sendiri?" Ucapmu sambil berdiri. Masih mencari pijakan yang dapat menguatkan
Menghilangkan rasa takut yang kerap menampakkan taringnya
   Setiap orang memiliki bagiannya masing-masing
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!