Mohon tunggu...
Winda Sasmito
Winda Sasmito Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat sastra

Karena Menulis adalah Menenangkan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Adalah Nama

16 Oktober 2021   07:24 Diperbarui: 16 Oktober 2021   07:32 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Peluk hangat seorang ibu

Juga penjagaan dari seorang ayah

Tapi, ah mereka terlalu sibuk. Kau pun tertidur dengan harap dapat menemuinya dalam mimpi.

Kau terjaga, lalu menatap langit malam

Berharap lukiskan wajah yang selalu ingin ditemui

Namun gelap seakan lebih pekat dari tinta

Yang sering menuliskan cerita tentangmu.

Ah, mengapa harus menunggu hingga langit terang benderang lagi

     "Bukankah aku dapat menciptakan cahaya lain untukku sendiri?" Ucapmu sambil berdiri. Masih mencari pijakan yang dapat menguatkan

Menghilangkan rasa takut yang kerap menampakkan taringnya

     Setiap orang memiliki bagiannya masing-masing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun