Mohon tunggu...
winda rumbadini
winda rumbadini Mohon Tunggu... Guru - guru

Menyukai kegiatan menulis dan berpergian

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Meminimalisir Kebakaran Hutan dengan Menggunakan Rambu Pengingat Kebakaran "RING KETAN"

30 Januari 2023   07:55 Diperbarui: 30 Januari 2023   08:07 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlalu fokusnya kita terhadap permasalahan sosial yang terjadi baru baru ini di negara kita, membuat kita hampir melupakan bahwasannya kita juga memiliki permasalahan yang besar dan sudah terjadi dari dulu, tetapi kita tidak menganggap itu sebagai sebuah permasalahan yang begitu penting dan besar, permasalahan yang di maksud adalah kebakaran hutan

Kebakaran hutan sendiri memiliki pengertian secara umum yaitu peristiwa dimana wilayah yang terdapat banyak pohon atau tumbuh-tumbuhan mengalami perubahan bentuk fisik yang terjadi karena pembakaran yang besar-besaran. 

Penyebab terjadinya kebakaran hutan terdiri atas 2 faktor yaitu faktor alam dan faktor manusia. Kebanyakan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh faktor manusia. 

Di tahun 2019 yang lalu kita sempat dihebohkan oleh kebakaran hutan yang terjadi di wilayah hutan Gunung Slamet. Kebakaran yang dulu terjadi di wilayah Gunung Slamet ini diperkirakan oleh tim kepolisian akibat puntung rokok. Jika kita lihat penyebab tersebut dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya kebakaran hutan adalah akibat ulah manusia. 

Selain itu dampak yang disebabkan dapat menimbulkan bencana tanah longsor, dikarenakan pohon-pohon yang habis terbakar tidak dapat lagi untuk menahan tanah yang ada di sekitarnya. Hal inilah yang membuat saya ingin melakukan sebuah rencana untuk pembuatan Rambu Pengingat Kebakaran Hutan atau disingkat menjadi “RING KETAN”. 

Mengingat, masih banyak masyarakat yang tidak tahu akan pentingnya mengetahui penyebab-penyebab terjadinya kebakaran hutan serta dampak apa saja yang dapat ditimbulkan oleh kebakaran hutan itu sendiri. Saya berharap dengan adanya rambu ini dapat memberikan peringatan serta informasi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah hutan Gunung Slamet.

Berdasarkan data BPBD Bantul tahun 2019, menunjukan bahwa kebakaran yang paling banyak terjadi terdapat di wilayah hutan atau wilayah hijau. Oleh sebab itu pemasangan rambu akan difokuskan ke wilayah hutan. Walaupun sebenarnya rambu ini juga bisa di tempatkan di lahan pertanian atau tempat lain yang rawan terjadi kebakaran. 

Banyaknya kebakaran hutan yang menimbulkan asap juga dapat berdampak terhadap lapisan ozon yang menipis dan terjadinya global warming. Dengan sedang berlangsungnya global warming yang membuat lapisan ozon semakin menipis resiko untuk terjadinya kebakaran hutan pun meningkat. maka kita sebagai manusia harus bisa mengendalikan diri untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang menyebabkan terjadinya kebakaran hutan.

Dari data gambar diatas jumlah kerusakan yang biasa terjadi akibat kebakaran adalah rumah. Wilayah permukiman yang lebih berisiko terkena kebakaran hutan adalah wilayah permukiman yang terletak di sekitar hutan Gunung Slamet. Dengan adanya rambu ini diharapkan masyarakat bisa menentukan dimana wilayah yang lebih aman untuk ditempati oleh masyarakat.

Rambu yang dibuat akan berbentuk seperti anak panah menghadap ke atas dengan ujung atas berbentuk segitiga dan bawah berbentuk persegi panjang. Bahan yang akan dibuat dalam pembuatan rambu ini menggunakan alumunium layaknya rambu-rambu seperti di jalan raya. 

Akan ada 3 jenis rambu yang pertama, rambu berwarna hijau, dimana rambu berwarna hijau menandakan bahwa wilayah yang terdapat rambu hijau adalah wilayah aman dari kebakaran hutan. Kedua, rambu berwarna kuning. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun