Mohon tunggu...
Winda RachmahMeinarti
Winda RachmahMeinarti Mohon Tunggu... Lainnya - Artikel Winda Rachmah Meinarti

Nama Saya Winda, saya dari Universitas STIE STEMBI dari Fakultas Manajemen. saya akan upload tugas artikel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bijak dalam Menggunakan Media Sosial di Masa Pandemi

3 Desember 2020   21:29 Diperbarui: 3 Desember 2020   21:55 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Winda Rachmah Meinarti

Mata Kuliah : Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Dosen : Dr. Supriyadi, SE., M.SI

Prodi : S1 Manajemen

Universitas : STIE STEMBI Bandung

Email : Windarm22@gmail.com

Kebijakan menggunakan media sosial bukan hanya di masa pandemi tetapi untuk di masa apapun  dan keadaan apapun juga. Disini saya akan memfokuskan hanya di masa pandemi saja karena di masa ini peran media sosial sangat berarti tetapi sangat berbahaya untuk anak -- anak sekolah bias menyebabkan kerusakan pada mata bias terjadi minus atau silinder pada mata. Bias juga membuat anak -- anak menjadi kecanduan akan media sosial seperti contoh nya Tiktok, sekarang banyak sekali anak -- anak di bawah umur yang sudah bisa bermain Tiktok bahkan Facebook, Youtube ataupun Instagram, berbahaya karena di media sosial mungkin anyak link -- link atau artikel yang tidak baik di baca oleh anak -- anak di bawah umur.

Dan juga karena adanya masa pandemi ini membuat masyarakat di Indonesia mau tidak mau harus diam di rumah saja mungkin ada saja yang keluar tapi menggunakan protocol yang sudah di perintahkan oleh pemerintahan Indonesia. 

Dengan adanya isolasi pandemi di rumah membuat seluruh Sd, Smp, Smk maupun Universitas menjadi belajar dirumah dan juga yang bekerja ada yang menggunakan mode Shifting dan Work From Home (WFH) agar mencegah penularannya Covid-19, itu semua membuat survei yang dilakukan Asosiasi Penyedia Layanan Internet Indonesia (APJII) pada 2018, menginformasikan masyarakat Indonesia yang terhubung dengan internet bertambah, dari 143,26 jiwa menjadi 171,17 juta orang di tahun 2019. Sayangnya penggunaan internet khususnya penggunaan media sosial, digunakan untuk menulis rumor, kabar hoax, manipulasi, penipuan cyber crime, dan perang informasi, atau melanggar privasi orang lain, dan juga digunakan untuk anak -- anak bersekolah online.

Bagaimana cara agar masyarakat di Indonesia dapat bijak dalam menggunakan media sosial dan terhindar dari paparan hoax di media sosial ? berikut caranya :

  1. Jangan langsung mudah percaya dengan kabar yang datang dari media sosial tanpa memeriksa terlebih dahulu kebenarannya.
  2. Jangan reshare info yang kita terima tanpa diketahui sumbernya/kebenarannya.
  3. Jangan mudah terprovokasi dengan ajakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain yang disebarluaskan melalui media sosial.
  4. Bila sudah merasa bingung dan cemas dengan lalu lintas informasi di media sosial, sebaiknya membatasi diri dari media sosial.
  5. Untuk mendapatkan informasi terkait Covid-19 carilah informasi yang akurat dengan memfollow akun resmi pemerintah, atau badan resmi lainnya yang kredibel seperti web World Health Organization (WHO).

Dan juga ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam mengunggah informasi di media sosial agar tidak menjadi salah satu dari penyebar berita hoax. Yang pertama, jangan hanya membaca judul yang provokatif. Pengguna media sosial yang tidak mau membaca keseluruhan indormasi biasanya hanya membaca judul, lalu mempercayai informasi itu dan menyebarkan sesuai dengan kesimpulan judul yang di baca. Yang kedua, mengecek sumber berita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun