Mohon tunggu...
Winda Indriani
Winda Indriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang

stay simple stay true

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perubahan Zaman dan Pengaruhnya pada Manusia

1 April 2020   22:56 Diperbarui: 1 April 2020   23:06 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perubahan zaman ditunjukkan oleh berkembangnya sebuah teknologi. Sebuah teknologi  akan semakin berkembang menjadi canggih dan akan menawarkan sebuah kemudahan dan kenyamanan bagi penggunannya. 

Inilah yang sering disalahgunakan oleh manusia pada umumnya. Manusia hanya ingin enaknya saja dan tidak memikirkan apa yang timbul di kemudian hari.

Seiring dengan pekembangan zaman dan teknologi membuat manusia menjadi malas dan hanya akan menggunakan alat untuk melakukan suatu kegiatan. 

Manusia di zaman sekarang ini, semuanya ingin serba instan. Perkembangan teknologi di era globalisasi ini memang  tidak buruk, bahkan sangat baik untuk kehidupan manusia saat ini. 

Karena dapat menjadikan pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Akan tetapi,  suatu hal yang sangat sederhana bukankah lebih baik bila dapat dilakukan sendiri tanpa alat bantu. Banyak teknologi yang dapat memberikan dampak negatif bila salah dalam penggunaannya.  

Sekarang, kita bisa dengan mudah mencari sebuah informasi apapun lewat mesin pencari kata seperti google. Akan tetapi,  Betsy Sparrow dari Universitas Columbia, New York, memaparkan bahwa kehadiran mesin pencari ternyata mengubah cara kerja otak kita. 

"Kehadiran Google memang membuat kita dapat menyimpan dan mendapatkan berbagai informasi. Namun, hal tersebut justru menurunkan kemampuan kita untuk mengingat informasi tersebut," papar Besty.

Sebenarnya banyak yang berspekulasi membaca berita atau cerita disebuah ponsel sama saja dengan membaca di  buku yang berlembar - lembar. 

Dilansir dari ReasearchGate, menunjukkan bahwa mereka yang membaca cerita pendek lewat kertas lebih mengingat detail ceritanya dibanding mereka yang membaca lewat gadget. Selain itu, para ilmuwan mengungkapkan bahwa 50 persen bayi berusia kurang dari 3 tahun mengalami risiko lambat bicara dalam setiap penggunaan ponsel berdurasi 30 menit.

Sekarang ini, anak-anak malas membaca dan memilih game yang ada di smartphonenya. Memang tidak video game yang biasa dimainkan anak -- anak memiliki efek negatif, ada beberapa jenis game yang mampu melatih konsentrasi, kreativitas, kerja sama dan kemampuan memecahkan masalah. Namun, sebuah studi yang dilansir dari educational psychology menunjukkan  bahwa bermain video game memiliki pengaruh kecil untuk kemampuan akademis anak dibanding membaca buku.

Selain dengan menurunnya efektivitas otak karena terlalu sering menggunakan smartphone, hal hal yang lain juga perlu diperhatikan oleh masyarakat di era globalisasi ini seperti makanan cepat saji yang sering disebut fast food. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun