Salam jumpa pembaca yang super.......salam sehat, jangan lupa senyummmmm.......
Di pagi yang cerah ini, Sang Maha Pencipta, Allah Azza Wajalla telah membuka tangan-Nya untuk kita semua hamba yang dikasihi dan disayangi dengan sifat-Nya yang Rahmaan dan Rahiim. Maka peluklah DIA dengan segenap "Kasih Sayang" kita kepada-Nya. Jangan jadikan "Cinta Dunia" melebihi kasih-sayang kita kepada DIA.
Siapa DIA? Dialah yang mencipta, mengatur dan menjaga dunia yang sekarang kita huni sebelum kita tinggalkan nanti menuju alam lain.
Kita tidak punya daya apapun di dunia ini selain karena pertolongan dan "kasih-sayang" DIA yang kita terima.
Tak ada artinya kekayaan, harta melimpah, jabatan, kedudukan, kejayaan, kehormatan, ketampanan/kecantikan, kesehatan dan kegagahan fisik jika kita tidak mendapatkan Rahmaan dan Rahiim dari DIA.
Kita yang diberi jatah hidup di dunia-Nya ini adalah hamba yang diamanahi untuk mengisi hidup hanya untuk beribadah kepada-Nya.
Kita tidak boleh berpikir bahwa ibadah itu hanyalah "ritual" amal yang berhubungan dengan Sang Pencipta, Allah Azza Wajalla. Namun ibadah yang dimaksud di sini, adalah semua kegiatan yang kita lakukan dengan "niat" mengharap ridho Allah.SWT.Â
Khusus untuk hamba-Nya yang mengaku Islam, suka-tidak suka, wajib mengimani bahwa kita hidup harus beribadah secara vertikal kepada Allah.SWT (Habblumminallah) dan beribadah secara horizontal kepada sesama ciptaan Allah.SWT (Habblumminannasy).
Secara vertikal dan horizontal, ibadah yang kita lakukan sudah jelas tuntunannya dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Rasulullah bersabda : "Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama-lamanya selagi kalian berpegang teguh pada keduanya yakni Al-Qur'an dan Sunnah Rasul. (HR Malik-Muslim).
Betapa Rahmaan dan Rahiimnya Allah.SWT, sehingga kita yang menghuni dunia-Nya sudah diberi petunjuk sebagai "Panduan" hidup untuk meraih keselamatan di dunia dan akhirat kelak.
Saya salah seorang hamba-Nya yang sangat banyak kekurangan dan kelemahan, maka itu Saya terus berusaha menimba ilmu kehidupan, bukan saja dari dua pedoman tadi tapi juga selalu belajar mengambil hikmah dari pengalaman hidup pribadi, orang lain di sekitar, fenomena alam dan segala kejadian yang diizinkan Allah.SWT terjadi dalam kehidupan Saya. Qodarullah, meskipun Saya telah berusaha sepenuh jiwa-raga untuk bisa "memantaskan" diri dengan maunya Allah.SWT, namun sebagai manusia biasa Saya masih tidak luput dari salah dan khilaf.Â
Sangat bersyukur Saya masih dikuatkan dan diberi kesempatan oleh DIA untuk terus memohon petunjuk dan curhat hanya pada-Nya sehingga apapun yang menjadi "teguran" dalam hidup Saya insyaa Allah bisa menguatkan Iman dan ketaqwaan sebagai hamba-Nya, Aamiin.
Note : Tulisan ini sebagai muhasabah pribadi bukan untuk menggurui. Semoga bermanfa'at sebagai pengingat.
Quote : Tidak ada masalah hidup yang tidak ada solusinya jika kita curhat hanya kepada DIA, Allah Azza Wajalla.
###END.
Sempaja,
Samarinda, Kaltim.
29/07/21