Mohon tunggu...
Winda Rosa
Winda Rosa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

first timer #dontjudge

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Counter Terrorism Arab Saudi Pasca 9/11

28 Desember 2020   10:00 Diperbarui: 28 Desember 2020   13:38 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Arab Saudi : Spekulasi Kaitan Terorisme dengan Negara Islam
Aksi terorisme oleh kelompok ekstrimis dan Islamic state maupun Islamic world acapkali dianggap memiliki kaitan yang erat oleh sebagian besar masyarakat internasional. Dapat diawali dengan Al Qaeda dan peristiwa 9/11 sebagai objek yang tidak dapat dipisahkan sekaligus titik balik atas sejarah politik global dalam penanganan terorisme sebagai ancaman internasional berhasil membuat perubahan signifikan bagi dunia, salah satunya dalam menyoroti identitas muslim yang dibawa oleh kelompok teror Al Qaeda itu sendiri. 

Mengutip tulisan Al Saud (2010) mengenai bagaimana konseptualisasi dari akar terorisme yang menganggap bahwa aksi tersebut tidak hanya dilakukan sebagai aksi kekerasan namun juga sebagai keyakinan radikal yang berusaha melegitimasi kekerasan atas nama Islam. Kejahatan kelompok ekstrimis yang berhasil memunculkan tren Islamic terror dan meningkatkan ketakutan publik terhadap identitas muslim (Büyükgebiz, 2016) membuat negara - negara Islam atau negara yang masyarakatnya didominasi oleh budaya serta keyakinan Islam (Zeghal, 2019), salah satunya Arab Saudi mengambil tindakan tersendiri dalam menangani kemunculan Islamic terror yang dibawa oleh kelompok ekstrimis itu sendiri. 

Meskipun terorisme telah menjadi fenomena utama yang dilakukan oleh radikal sekuler atau kelompok ekstrimis dari berbagai agama, tidak dapat dipungkiri bahwa negara - negara Barat secara umum masih berspekulasi secara mutlak untuk menyalahkan negara mayoritas Muslim, terutama kawasan Arab atas munculnya terorisme dan ekstrimisme global (Qurtuby, Sumanto Al & Aldamer, Shafi, 2020). 

Pasca insiden 9/11 secara tidak langsung merupakan momentum dimana Arab Saudi dan negara Islam lain menghadapi kecaman sebagai pihak yang turut terlibat dan bertanggung jawab atas kemunculan Al Qaeda serta berkembangnya kelompok terorisme global dengan menyebarkan doktrinisasi paham Islam radikal. 

Dalam menangani situasi tersebut, Arab Saudi secara aktif mengembangkan berbagai upaya untuk menghadapi stereotypes penyebaran Islam radikal yang melekat pada masyarakat Saudi serta meningkatkan guna meningkatkan pertahanan dan keamanan Arab Saudi dalam menghadapi berbagai serangan terorisme oleh sejumlah kelompok ekstrimis, termasuk Al Qaeda sejak 2003.

Terorisme dan Penanganannya di Arab Saudi Sebelum dan Setelah Insiden 9/11
Upaya counter terrorism yang dilakukan Arab Saudi sebelum dan setelah terjadinya insiden 9/11 mengalami perubahan yang signifikan. Sebagai negara yang mengaplikasikan nilai - nilai agama dalam pemerintahan, termasuk pemberian pendanaan resmi untuk kelompok rohaniawan yang tidak lain menjadi awal mula munculnya ancaman terorisme internal pada Arab Saudi merupakan salah satu kelemahan Arab Saudi sebelum terjadinya penyerangan 9/11. 

Intelijen dan diplomasi Saudi dinyatakan kurang efektif dalam menyoroti perkembangan ancaman teroris termasuk sejauh mana aliran pendanaan Arab Saudi untuk clergy maupun pergerakan kelompok - kelompok yang berkedok membawa kepentingan keagamaan baik didalam maupun luar kerjaan mulai terlibat untuk mendukung organisasi teroris, termasuk Al Qaeda di Central Asia, Pakistan, Jerman dan beberapa wilayah lain (Cordesman, Anthony & Obaid, Nawaf, 2004). Cordesman dan Obaid (2004) juga menambahkan bahwa akibat dari kelemahan Arab Saudi dalam memberikan pendanaan resmi bagi clergy tersebut berakibat pada eksploitasi yang dilakukan front ekstrimis dan teroris untuk mencari 'bantuan amal' dengan menggunakan identitas clergy untuk menggunakan 'kebaikan' kerajaan yang tidak akan pernah bisa didapat jika kerajaan mengetahui tujuan pencarian dana yang sebenarnya dari front ekstrimis itu sendiri. 

Lalu dengan ledakan Al Qaeda pada 9/11 yang mengawali seruan internasional untuk berkooperasi melawan terorisme hingga para teroris akhirnya melakukan empat pengeboman bunuh diri di wilayah Riyadh pada Maret 2003 sebagai insiden pembuka bagi Al Qaeda maupun kelompok ekstrimis lain untuk menyerang Arab Saudi secara berkelanjutan. 

Melansir bbc.com (2019) bahwa aksi teror tersebut secara tidak langsung memunculkan kembali kewaspadaan Arab Saudi terhadap aksi kelompok ekstrimis setelah terjadinya beberapa momentum bersejarah atas aksi terorisme lainnya di Arab seperti pengepungan Masjidil Haram oleh para ekstrimis dari asosiasi Al-Jamaa Al-Salafiya Al-Muhtasiba pada 20 November 1979, pengeboman Masjidil Haram pada 1989 serta pengeboman mobil kantor manajer personalia AS di Riyadh pada 1995 dan insiden peledakan truk yang menargetkan asrama militer AS di Khobar pada 1996 (Cordesman, Anthony & Obaid, Nawaf, 2004). 

Setelah pengeboman Mei 2003 yang menyerang kompleks pemukiman warga yang sebagian besar dihuni oleh masyarakat Barat selanjutnya menjadi awalan atas aksi teror beruntun yang dilakukan oleh Al Qaeda maupun kelompok lain pada Arab Saudi sepanjang 2003 hingga 2004. Pengeboman selanjutnya yang lagi - lagi dilakukan di wilayah Riyadh dengan target yang sama yakni kompleks pemukiman terjadi pada 8 November 2003, disusul dengan serangan bom mobil bunuh diri yang ditargetkan kepada gedung pemerintahan Arab Saudi di Riyadh pada 21 April 2004 (Cordesman, Anthony & Obaid, Nawaf, 2004).


Strategi Pertahanan dan Keamanan Arab Saudi Terkait Terorisme
Dalam menindak lanjuti sejumlah penyerangan oleh teroris, Arab Saudi menerapkan beberapa upaya dengan hukum, strategi politis maupun militer untuk memerangi kejahatan kelompok radikal yang tidak hanya mengancam pertahanan dan keamanan kerajaan namun juga masyarakat secara keseluruhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun