Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Armiyadi, Menjadi Petani Kopi Bergengsi

24 September 2022   14:38 Diperbarui: 26 September 2022   15:45 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun kopi milik Armiyadi. Owner Asa Kopi dengan sistem penanaman pagar. Dengan sistem Ini produksi lebih tinggi. Foto. Koleksi pribadi Wrb

Armiyadi, seorang Petani kopi di Takengon, berhasil merubah image Petani, dari miskin menjadi bergengsi.

Menurut pemilik usaha Asa Kopi Ini, menjadi Petani kopi bisa hidup mewah dan kaya. Menjadi Petani kopi, bukan lagi pilihan terakhir. Setelah tidak diteima menjadi pns, tentara atau polisi.

Armiyadi berhasil membuktikan dirinya. Dari Petani kopi bisa memiliki usaha perdagangan kopi.

Armiyadi, paling kiri, saat memberi pemahaman kepada Petani lainnya sistem bertani kopi modern. Dengan hasil lebih tinggi. Foto. Koleksi pribadi. Wrb
Armiyadi, paling kiri, saat memberi pemahaman kepada Petani lainnya sistem bertani kopi modern. Dengan hasil lebih tinggi. Foto. Koleksi pribadi. Wrb
Dari kopi mentah hingga kopi siap saji. Sampai eksport kopi Gayo. Armiyadi memilih keluar dari koperasi kopi ternama di Takengon , lalu mengelola kebun kopi serta usaha mandiri.

Salah satu perkebunan kopi Armiyadi, terletak di Atu Gajah, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah.

Kebun Ini berada di ketinggian 1650 mdpl. " Empat tahun lebih saya mencari kebun seperti Ini," tentang Armiyadi.

Kebun Armiyadi Ini, kini menjadi pusat perhatian warga. Karena menerapkan penanaman kopi sistem pagar. Seperti kopi di kawasan Amerika Latin.

Sistem pagar Ini, menurutnya, Akan hasilkan produksi kopi lebih tinggi, dengan luasan yang sama. Dibandingkan penanaman konvensional.

Kebun terlibat rapi dan tertata dengan baik. Lalu kenapa Armiyadi memilih kebun di ketinggian diatas 1400 m dpl?

Armiyadi, saat menerankan tanang kopi sistem pagar. Foto. Koleksi pribadi Wrb
Armiyadi, saat menerankan tanang kopi sistem pagar. Foto. Koleksi pribadi Wrb
Armiyadi membocorkan satu rahasia, kenapa dia kerap kali memenangkan kontes kopi nasional Indonesia, maupun diluar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun