Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kami Mencari Candi di Umang Isaq

12 Juni 2022   22:24 Diperbarui: 13 Juni 2022   00:05 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surya (sweater biru) ketua pemuda Umang Isaq bersama Zulkifli MD, melihat situs Atu Berukir. Foto Koleksi Pribadi (WRB)

Kami Mencari Candi di Umang Isaq

Minggu, 12 Juni 2022, kami ke Umang Isaq, Kecamatan Linge. Takengon, Aceh Tengah, untuk mencari Candi.

Ah, candi?Memang ada candi di Gayo? Belum ada ditemukan sih. Tapi kami menduga atau berhipotesa saja. Kalau - kalau ada candi.

Dugaan kami semakin kuat, manakala Surya (27 Tahun), ketua pemuda Umang Isaq menemani kami bercerita dan menunjuk tempat dimana batu batu besar ini berada.

Situs Atu Berukir diteliti Balar Medan, Berasal dari abad ke 10 Masehi. Dihuni pemeluk Hindu . Dan daerah tersebut merupakan sebuah Mandala. Foto. Kol
Situs Atu Berukir diteliti Balar Medan, Berasal dari abad ke 10 Masehi. Dihuni pemeluk Hindu . Dan daerah tersebut merupakan sebuah Mandala. Foto. Kol
Menurut Surya, di sebuah kawasan di Umang, yakni Paser Kolak, ada  batu seperti disusun. Dalam bahasa Gayo disebut Batur.Sayangnya , Surya tidak bisa mengantar kami  kesana karena jauh. Batur atau bersusun ini diamini seorang warga lainnya.

Selain itu, ada beberapa gua disepanjang sungai Wihni Umang.

Sebelumnya, tak jauh dari Kampung Umang, beberapa tahun lalu, ditemukan Situs Atu Berukir dari kebudayaan Hindu/Budha.

Situs ini telah diteliti Balar Medan dan simbol pada hamparan batu besar yang berjumlah puluhan itu, dirilis dalam jurnal dan buku.

Gambar Pada Situs Atu Berukir, aksara 'ksa'(Yantra dua daun)
Gambar Pada Situs Atu Berukir, aksara 'ksa'(Yantra dua daun)
Adalah Dr. Rita Margarehta Setianingsih  , seorang pakar (Epigrafi)  yang merangkum simbol simbol di batu Kampung Umang Isaq tersebut.
Dalam buku berjudul , Aceh dalam Perspektif Sejarah dan Arkeologi. Diterbitkan Cakra Press tahun 2015. Halaman 185.

Juga tulisan di media online Lintasgayo.com

(https://lintasgayo.com/68130/batu-berukir-umang-isaq-diduga-hurup-palawa.html)

Diterangkan Surya, Atu Berukir tersebut sudah diketahui sejak kawasan tersebut dihuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun