Manusia modern yang memiliki luka masa lalu yang berkaitan dengan isu/trauma kepercayaan terhadap oranglain. Dan manusia dengan masalah kesulitan mengendalikan emosi; pembuka yang sempurna untuk membahas lebih jauh dan dalam tentang sesuatu yang kini menjadi topik hangat yang beredar di lingkaran pergaulan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda tanah air
Ada banyak hal yang menjadi faktor utama/pemicu terganggunya kesehatan mental seseorang; bisa datang dari luar diri sendiri (eksternal), dari dalam diri sendiri (internal), atau bahkan gabungan daripada keduanya. Faktor lain yang juga menjadi penyebab munculnya gangguan ini yaitu sebab berkembangnya zaman yang semakin menuntut manusia untuk mau tidak mau, suka tidak suka, harus menyesuaikan (melakukan kustomisasi) antara gaya hidup dengan kemajuan zaman yang serba cepat hampir dari segala sisi dan aspek kehidupan sosial
Melihat keramaian yang terjadi pada salah satu jenis sosial media yang riuhnya umpama pasar pagi yang tak pernah sepi dari pengunjung, penulis merangkum sebagian dari keseluruhan informasi juga arus yang masuk kedalam platform burung biru itu, menjadi 2 Â bagian sebagai berikut:
1. Trust Issues
Istilah baru yang marak berkembang di sosial media akhir-akhir ini. Berasal dari 2 suku kata berbahasa asing, yang jika diartikan secara terpisah maknanya akan menjadi:
* trust : kepercayaan
* issues : isu/masalah/topik
Yang kemudian jika dikembangkan, maka akan memiliki makna: isu/masalah kepercayaan terhadap oranglain yang umumnya sudah terjadi di masa lalu seseorang/sekelompok orang yang terjadi karna beberapa sebab (cenderung karna rusaknya kepercayaan atau ekspektasi) yang ada dalam diri manusia terhadap orang lain dalam konteks hubungan pekerjaan atau asmara. Kepercayaan besar yang diberikan atau dibangun sedemikian banyak dan tinggi tidak mendapat perlakuan atau balasan yang sama besarnya/seimbang dengan keinginan korban. Dalam hal yang lebih kompleks, kepercayaan itu juga dirusak sedemikian rupa oleh pelaku dengan berbagai alasan atau dalam kata lain, mudahnya, memainkan dan cenderung menyelewengkan kepercayaan yang sudah diberikan oleh oranglain.
Faktor pemicu internal: kurang sensitif dan peka terhadap kebutuhan diri sendiri akan keseimbangan pola pikir (logika) dengan urusan perasaan; lebih lanjut dapat disebut sebagai orang yang mudah terbawa dan larut dalam perasaan sehingga lebih rentan dimanipulasi
Faktor pemicu eksternal: lingkungan sosial yang didalamnya termasuk circle pertemanan yang kurang sehat (cenderung sulit berkembang) sebab pembicaraan yang tidak bersifat self development (membangun dan mengembangkan semua potensi diri sendiri) turut andil dalam masalah psikologis ini.
2. Anger Issues
Masalah lain yang kemudian juga muncul pada linimasa platform burung biru adalah anger issues atau banyak yang menjabarkannya dengan pola sebagai berikut:
*anger : kemarahan
*issues : isu/masalah/topik
Yang lebih lanjut dapat dikembangkan menjadi: seseorang yang memiliki masalah psikologis berkaitan dengan emosi yang meledak secara berlebihan dan cenderung berbahaya bagi si penderita dan orang-orang di sekitarnya. Sebagaimana trust issues, anger issues juga dapat dipicu oleh beberapa faktor internal atau eksternal antara lain:
Faktor internal: dipicu oleh trauma masa lalu yang memposisikan pelaku sebagai korban yang seiring bertambahnya usia, luka ini masih tersimpan dan belum selesai dari dalam diri sendiri sehingga berdampak pada kehidupan korban di usia dewasa, yang kemudian menjadikannya sebagai pelaku diiringi munculnya faktor pendukung lain seperti lingkungan tempat tinggal
Faktor eksternal: lingkungan yang membiarkan dan mewajarkan perilaku negatif ini menjadikan pelaku kerap merasa tidak bersalah dan santai dengan tindakannya yang menyalahi norma-norma sosial dan merugikan orang lain dari banyak aspek salah satunya psikologis
Dampak daripada gangguan kesehatan mental trust issues dan anger issues
1. Munculnya korban yang kemudian terpecah menjadi 2 kubu yaitu: korban dengan banyak dukungan moriil dan materiil dari sekitar yang kemudian berani angkat bicara (speak up) ke hadapan publik untuk mencari perlindungan dan meminta bantuan hukum (tentu dengan menyertakan barang bukti) tindakan anger issues dan korban yang menutup diri dengan ketakutan-ketakutannya sendiri
2. Menyebabkan munculnya korban juga trauma-trauma lain dengan begitu banyak istilah-istilah baru yang merugikan dan menguras energi juga akal sehat sebagai manusia
3. Terganggunya harmoni dan tatanan kehidupan sosial yang semestinya bisa menyatu dalam damai dan tenang menjadi riuh dan ricuh dalam begitu banyak konflik permusuhan dan perpecahan
Tidak ada yang bisa dibenarkan dari semua hal yang telah dijabarkan diatas. Jika ada orang lain mengalami hal tersebut yang berasal dari lingkungan terdekat, usaha yang bisa dilakukan adalah memberikan dukungan (support) secara psikologis, menguatkan sesama sebagai manusia sosial yang saling membutuhkan interaksi satu sama lain, membantunya memberikan pilihan berupa keputusan-keputusan yang pada kesudahannya dirinya sendiri lah yang akan menentukan langkah dan tindakan kedepannya.
@winartydewi
