Mohon tunggu...
Winarto -
Winarto - Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

noord oost zuid west, thuis best.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Metode Jitu Mendapatkan Gadget Idaman

10 Maret 2015   22:41 Diperbarui: 4 April 2017   17:32 1971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="451" caption="Beberapa jenis gadget (Foto dari internet)"][/caption]

Bagi yang belum memiliki Blackberry, siapa yang tidak tergoda ketika melihat seseorang sedang asyik mengetik pesan di Blackberry Messenger (BBM) atau berkicau di Twitter tanpa harus duduk di depan komputer atau pergi ke warung internet (warnet)?

Blackberry hanyalah salah satu dari contoh gadget (Menurut Cambridge Advanced Learner' s Dictionary, gadget berarti a small device or machine with a particular purpose) yang berseliweran dan mudah dijumpai. Berbagai macam gadget dengan tipe, model, fitur dan fasilitas yang masing-masing memiliki keunggulan dapat ditemui dengan gampang di pasar.

Gadget tidak hanya dimonopoli oleh orang dewasa saja. Siswa sekolah dasar kini sudah mulai asyik bermain-main dengan gadget di tangannya. Tidak hanya smartphone yang mereka miliki, jika merujuk pada definisi gadget menurut Cambridge di atas, mereka juga terlihat asyik bermain games dengan tujuan sebagai hiburan dan alat bermain-main.

Kekuatan dari gadget adalah inovasi yang terus dilakukan. Hampir setiap hari dapat dijumpai gadget-gadget versi terbaru dengan keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan gadget yang muncul sebelumnya. Jika sudah demikian, ada keinginan dari seseorang, baik yang sudah memiliki edisi sebelumnya atau yang belum memiliki, memiliki gadget tersebut.

Itulah manusia. Senantiasa timbul keinginan dan tidak ada rasa puas. Jika sudah memiliki sesuatu yang diimpikan, maka akan timbul keinginan memperoleh sesuatu hal yang lebih lagi. Wajar. Lalu, bagaimana jika keinginan dan rasa tidak puas muncul untuk memiliki sebuah gadget?

Sebetulnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan jika ingin mendapat gadget idaman. Beberapa cara yang direkomendasikan dan tidak direkomendasikan bisa dilakukan supaya gadget tersebut bisa dalam genggaman.

  • Menabung

Bagi mereka yang ingin memiliki gadget namun belum memiliki dana yang cukup, menabung adalah salah satu pilihan. Saya pribadi pernah memiliki pengalaman ini. Saat itu, saya ingin membeli sebuah handphone yang menurut saya harganya cukup mahal. Ada tawaran untuk kredit handphone, namun saya tidak tertarik mengambilnya karena khawatir tidak bisa membayar angsuran bulanan. Maklum, masih anak kuliah.

Dengan bermodalkan uang saku dan hasil kerja kecil-kecilan, saya menyisihkan uang untuk membeli handphone yang ingin saya miliki. Beberapa bulan kemudian, saya berhasil membelinya. Namanya juga manusia dan teknologi terus berkembang, saat saya membeli handphone tersebut, beberapa hari kemudian muncul produk lain yang ingin saya miliki. Mungkin hal ini juga Anda alami?

  • Minta orang tua

Cara ini mungkin hanya ditujukan bagi mereka yang memiliki orang tua yang berkecukupan finansial. Perbandingan harga adalah sesuatu hal yang relatif, oleh sebab itu beberapa kalangan akan menilai ketika mengeluarkan uang misalnya Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) untuk membeli sebuah gadget akan dipersepsi sebagai harga yang sangat murah atau bisa juga dinilai mahal.

Jika ingin meminta orang tua membelikan sebuah gadget, nilailah dulu kemampuan finansial orang tua. Ada banyak anak yang tinggal meminta sekian juta untuk membeli Blackberry ke orang tua dan langsung diberi. Tentu karena kemampuan finansial keluarga tersebut sangat kuat. Namun jika sebaliknya, akan lebih bijaksana jika berpikir dan menimbang-nimbang terlebih dahulu. Menabung barangkali menjadi jalan yang tepat, meskipun perlu waktu yang lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun