Jadilah orang yang paling pintar dan berwibawa dengan sikap lapang dada. Ingatlah, Tuhan sedang ingin menuntun dan memboyongmu ke tempat yang lebih baik dan lebih bisa menghargaimu tentunya. Bukan berarti tujuanmu itu salah, dan jalan menuju cita-citamu itu sesat, melainkan hanya kurang tepat!.
Kita tidak pernah bisa memenuhi tabung barometer selera semua orang, tapi kita masih mampu menunjukan produk terbaik dari hasil proses yang telah kita sempurnakan, walau kadang masih diragukan. Namun, jangan khawatir. Semua orang hebat rata-rata berasal dari kaum yang terbuang. Berbeda dengan orang sukses yang lahir dari lingkungan yang sudah diciptakan sebelum ia dilahirkan atau parahnya kecurangan jamaah.
Pertemuan Terakhir
Malam itu aku masih tidur dengan cara yang sama
Atap bumi memejam, para bintang memeluk dari kejauhan
Angin tetap menyelimuti dengan ketajamannya
Dan pagi masih datang dengan tenang
Sedang siang ini menyilaukan
Seseorang tengah memunguti isi hati yang berserakan
Jemari yang sejuk itu menyentuh lembut serpih yang ada, merekatnya
Begitu cepat...
Seorang selir datang menyeret gaunnya yang hitam
Merenggut setiap bunga yang mekar
Kau berlalu tanpa permisi
Jantung yang baru saja berdetak seketika retak
Tersentak oleh nada-nada melengking latar penikaman
Mengubah keruh air muka
Senyum kecil menggelombang maju
Telah kurelakan cinta sejati menjadi sesaat
Izinkan kulepasi akar kenangan yang mencekik
Karena surutnya air mata
Semoga kau mengerti dan paham dengan setiap garis lekuk luka
Anggap saja aku sabit terakhir yang kau temui di bulan Maret
Maka akan dengan mudah bagiku untuk menghilang di bulan Mei
Lenyap di rapatnya rinai hujan
Meninggalkan bayang terindah setelah kelam
Pelangi sore dan senja, elegi manis untuk sang malam.
Cihaurbeuti, 16 Maret 2019
"Biang dari Bangkit dan Jaya adalah Jatuh dan sakit itu sendiri. Semua tentang bagaimana kita mengolah bahan yang kita miliki (potensi, skill) dalam kondisi dan keadaan yang paling terpuruk sekali pun, agar menjadi bibit untuk cemerlang."