Mohon tunggu...
Willy Radinal
Willy Radinal Mohon Tunggu... Dosen - Radinalism Opinion

Akademisi dan Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Misi di Balik Hadirnya Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)

20 November 2019   10:11 Diperbarui: 30 Juni 2020   07:43 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perekonomian adalah salahsatu dimensi penopang kemajuan suatu bangsa. Menyelisik jejak sejarah, bahwa negara-negara maju selalu memperhatikan sektor perekonomiannya, baik pada skala makro ataupun mikro. Dari hal tersebut, Indonesia sepatutnya dapat belajar, karena Indonesia adalah negara yang sangat potensial di sektor ekonomi, yang jika dikelola dengan baik, maka akan membuat bangsa ini menjadi bangsa yang maju.

Indonesia merupakan bangsa yang besar, tentu bukan tugas mudah dalam membangun bangsa ini, perlu keseriusan dan konsistensi dari segenap entitas bangsa. 

Kita ketahui bersama, bahwa perekonomian Indonesia belum sampai pada titik yang mapan dan stabil. Oleh karena itu, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan melahirkan program pembiayaan ultra mikro (UMi), yaitu program dengan tujuan menjawab permasalahan kesulitan akses pembiayaan permodalan usaha mikro di lapangan, adapun secara lebih spesifik adalah usaha ultra mikro.

Pembiayaan UMi ini ditujukan pada masyarakat yang memiliki aspirasi untuk memulai usaha yang fokus kepada usaha ultra mikro. Kemudian, usaha yang dapat dikategorikan sebagai usaha ultra mikro adalah usaha dengan pembiayaan yang tidak terlalu besar, yaitu; dengan modal pembiayaan awal berkisar dari Rp. 500 ribu sampai dengan Rp. 10 juta.

usaha-ultra-mikro-dengan-modal-500rb-10jt-5dd4b349097f36024a2a3012.jpg
usaha-ultra-mikro-dengan-modal-500rb-10jt-5dd4b349097f36024a2a3012.jpg
Implementasi program pembiayaan UMi, adalah langkah strategis dalam menguatkan ekonomi rakyat. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data statistik, bahwa pada akhir tahun 2018, pembiayaan UMi telah berhasil menjangkau 846.547 debitur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Gambaran jumlah debitur tersebut merupakan interpretasi dari keinginan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian, dan kesejahteraan keluarga. Karena pada dasarnya sasaran dari pembiayaan UMi adalah keluarga, yang merupakan penopang kekuatan ekonomi dari sebuah negara.

Program pembiayaan UMi adalah salahsatu terobosan dalam membangun kemandirian rakyat. Selama ini, rakyat terlalu dimanjakan dengan berbagai macam program pemerintah yang berupa bantuan uang tunai tanpa adanya pemberdayaan dan pendamping. 

Saat ini, melalui pembiayaan UMi pemerintah berusaha membangun kemandirian, terutama melaui para wanita, atau para ibu-ibu yang selama ini tidak dapat menghasilkan sesuatu untuk mendongkrak perekonomian keluarganya. Akan tetapi, dengan adanya UMi dapat menjadikan para wanita mandiri dan berpenghasilan.           

Sumber Foto: ekokuntadhi.com
Sumber Foto: ekokuntadhi.com
Di dalam mengatasi rakyat prasejahtera, pemerintah sudah sering mengimplementasikan program bantuan langsung tunai, seperti yang terlihat pada gambar di atas. Akan tetapi, hal ini hanyalah solusi instan dalam mengatasi masalah perekonomian dan kesejahteraaan. Oleh karena itu, program seperti itu tidak mungkin akan terus dijalankan, selain tidak menumbuhkan kemandirian rakyat, juga dalam beberapa kasus penerima bantuan tunai langsung tidak tepat sasaran. Lebih dari pada itu, kita semua butuh solusi yang tidak hanya bersifat sesaat, tapi solusi yang dapat memecahkan masalah sampai pada akarnya.

Bangsa ini adalah bangsa yang kaya dan harus menjadi bangsa yang mandiri, pemerintah harus berhenti mendesain program bantuan keuangan tanpa pemberdayaan. Karena jika hal itu terus dilakukan, maka bangsa ini tidak akan pernah tumbuh menjadi negara yang maju.

Berdalih bahwa program-program bantuan tunai langsung tersebut akan mensejahterakan rakyat, tetapi penulis melihat hal itu justru akan memperburuk perekonomian terutama pada segmentasi ultra mikro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun