Mohon tunggu...
Willy FaisalMadani
Willy FaisalMadani Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Disini tempat berhalusinasi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Tuhan-Tuhan yang Seharusnya Tak Dipertuhankan

26 Januari 2020   23:05 Diperbarui: 26 Januari 2020   23:10 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul: menyembah Tuhan yang  Salah

Penulis: Ahmad Rifa'i Rifa'an

Penerbit: PT. Elex Media Komputindo

Terbit: Oktober 2019

 Tebal: xix + 268 halaman

ISBN: 978-623-00-0655-5

Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita tak menyadari betapa banyak sesuatu hal yang menjadi "Tuhan" kita sendiri, selain daripada Sang Maha Pencipta. Di antara yang kita sembah pada zaman ini mungkin bukan lagi tentang pemberhalaan seperti menyembah patung, pohon, binatang, ataupun sesembahan lain seperti pada zaman jahiliyah. 

Namun, saya rasa pemberhalaan masa kini terletak pada apa yang mengisi relung hati manusia setiap saat dan setiap waktu selain dari-Nya. Sebab, bagaimanapun sesuatu yang selalu mengisi hati dan pikiran manusia selain dari Sang Pencipta bukankah salah satu bentuk lain dari peremehan kepada Tuhan? Coba kita renungkan apa saja yang selama ini menjadi tempat

bergantung kita selain bergantung kepada Allah swt. Coba kita ingat kembali, kepada siapa selama ini kita berharap selain berharap kepada-Nya? Faktanya kita selalu bergantung dan berharap kepada orang lain yang padahal statusnya masih sama-sama sebagai makhluk ciptaan Allah swt. 

Maka, ada yang unik dari buku yang berisikan 5 bab pembagian sebagai cerminan dari siapa diri kita ini. Ini karena buku ''Menyembah Tuhan yang Salah'' ditulis dengan sangat terperinci. Penulis menuliskan seolah sedang berbincang dengan pembaca secara langsung layaknya bertatapan muka. Format tulisan diambil dari kejadian-kejadian yang dialami penulis maupun yang dialami orang lain. 

Mengangkat kisah para nabi dan para ahli sebagai pelajaran dan cerminan pandangan hidup. Memperkuat argumen dengan dalil yang shahih dan pendapat para ulama dan ahli lainnya yang sesuai dengan syariat agama Islam. Lebih jauh, dengan format penulisan seperti itu, pembaca dapat menikmati bacaannya dengan santai namun tetap dengan landasan yang kuat, sehingga pembaca juga merasakan kedekatan dengan sang penulis Ahmad Rifa'i.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun