Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Singapura Akan "Hidup Bersama Covid", Seperti Apa Rencananya?

28 Juni 2021   15:50 Diperbarui: 28 Juni 2021   16:02 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Singapura telah mengumumkan rencana untuk "hidup bersama COVID-19" (Sasin Tipchai/Pixabay)

Singapura telah mengumumkan akan segera mengubah cara mengelola pandemi COVID-19 secara mendasar.

Sebagai negara yang telah menjadi salah satu yang paling sukses di dunia dalam memerangi Covid-19, mereka telah menyatakan covid akan diperlakukan seperti penyakit endemik lainnya seperti flu.

Artinya, Tidak akan ada upaya untuk mencapai tingkat penularan - transmisi nol. Karantina tidak akan diberlakukan untuk pelancong dan kontak dekat atas kasus positif tidak perlu diisolasi.

Pemerintah juga berencana untuk tidak lagi mengumumkan jumlah kasus harian. Tetapi Anda mungkin perlu mengikuti tes COVID-19 untuk pergi ke toko atau pergi bekerja.

Para menteri senior Singapura mengatakan itu adalah "kebiasaan baru" dari "hidup bersama covid".

"Kabar buruknya adalah bahwa Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang. Kabar baiknya adalah mungkin untuk hidup normal dengannya di tengah-tengah kita," tulis Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung dalam editorial di Straits Times minggu ini.

"Itu berarti virus akan terus bermutasi, dan dengan demikian bertahan di komunitas kita."

Baca juga: "5 Upaya Pencegahan Covid-19 Selagi Aktivitas Sehari-hari Semakin Intensif"

Singapura tidak berencana menekan kasus COVID-19 hingga nol & membiarkannya seperti itu

Seperti kebanyakan negara, Singapura mencapai puncak kasus positif di awal tahun lalu, mencapai 600 kasus sehari pada pertengahan April 2020.

Setelah gelombang yang lebih kecil pada bulan Agustus, Covid-19 belum berkobar sejak saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun